Menu

Yen Semakin Menguat Jelang Negosiasi Dagang AS-China

Nadia Sabila

Sentimen penghindaran risiko yang meningkat sejak kemarin membuat Yen kebanjiran pembeli. Bahkan, Yen lebih dipilih ketimbang Dolar AS yang juga bersifat sebagai safe haven,

Seputarforex.com - Yen semakin berjaya sejak konflik perdagangan AS dan China memanas di awal pekan ini. Kicauan Presiden AS Donald Trump soal rencana untuk menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China menjadi 25 persen pada hari Jumat minggu ini, mengguncang pasar yang selama ini dicekoki berita positif mengenai kemajuan negosiasi kedua negara tersebut.

Saat berita ini ditulis di sesi New York, USD/JPY terpuruk di level 110.35, terendah sejak tanggal 27 Maret. Pair tersebut konsisten melanjutkan penurunan yang terbentuk sejak tanggal 3 Mei, tepatnya pasca pengumuman Non Farm Payroll AS.

Walaupun Dolar AS juga menjadi pilihan safe haven dalam kasus perang dagang AS-China, yang terlihat dari kenaikan tipis Indeks Dolar (DXY) 0.1 persen hari ini, tapi Yen Jepang tampaknya masih dianggap lebih rendah risikonya.

 

AS-China Harus Mencapai Kesepakatan

Pertumbuhan ekonomi global dikhawatirkan akan terseret turun akibat perang dagang AS-China. Oleh karena itu, dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut diharapkan dapat segera menemukan kesepakatan.

"Tercapainya solusi dari tensi perdagangan adalah hal yang sangat penting dan mendesak demi kepuasan semua pihak, karena jelas bahwa ketegangan antara AS dan China adalah ancaman bagi ekonomi global," kata Ketua IMF, Christine Lagarde, dalam pertemuan dengan pemerintah Prancis di Paris hari ini.

Menurut sebagian analis, ketegangan yang terjadi antara AS dan China saat ini hanyalah semacam ancang-ancang menjelang kenaikan level negosiasi perdagangan mereka. Namun sebagian lainnya justru ragu, mengingat Trade Representative Amerika Serikat, Robert Lighthizer, telah mengonfirmasi bahwa tarif impor barang China memang akan dinaikkan.

Dengan demikian, pasar akan memerhatikan hasil negosiasi AS-China pada hari Kamis dan Jumat besok. Sempat dikabarkan akan batal gara-gara kicauan Trump, pertemuan tersebut rupanya tetap akan digelar. Robert Lighthizer dan Wakil PM China Liu He akan menjadi pimpinan delegasi masing-masing negara dalam pertemuan tersebut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE