Menu

Yen Tertekan Pasca Rilis Kebijakan Moneter BoJ

Nadia Sabila

Pandemi virus Corona kian menjauhkan Jepang dari kenaikan inflasi, sehingga BoJ tak bisa beranjak dari moneter longgar. Yen pun melemah versus Dolar AS.

Seputarforex - Pelemahan Yen mengantarkan USD/JPY menjadi pasangan mata uang dengan kenaikan paling signifikan. Hal itu menyusul pengumuman Bank of Japan yang tak bisa berkutik dari moneter longgar. Saat berita ini ditulis pada Selasa (27/April) malam, USD/JPY melonjak 0.52% ke 108.63, level tertinggi sejak 19 April.

 

Jepang Kian Sulit Capai Target Inflasi 2%

Pagi tadi, Bank of Japan (BoJ) memutuskan tak mengubah kebijakan moneter ultra longgarnya. Pasalnya, ketidakpastian ekonomi Jepang makin tinggi akibat gelombang ketiga COVID-19. Outlook inflasi dipotong sehubungan dengan penurunan biaya penggunaan data oleh berbagai operator seluler. Sementara itu, CPI Inti yang tidak memperhitungkan harga barang volatile seperti makanan dan bahan bakar hanya diproyeksikan naik 1.0% pada tahun fiskal 2023. Artinya, pandemi virus Corona kian mempersulit Jepang untuk mencapai target inflasi 2%.

"Terdapat ketidakpastian yang tinggi akibat infeksi virus Corona dan besarnya risiko penurunan (ekonomi) untuk saat ini," ungkap Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda dalam konferensi pers pasca rapat kebijakan BoJ. "Sayang sekali, pencapaian target inflasi 2% juga akan memerlukan waktu."

Kendati demikian, outlook pertumbuhan ekonomi Jepang masih sedikit optimistis. Ekonomi Jepang tahun ini diperkirakan tumbuh 4.0% hingga Maret tahun depan. Proyeksi tersebut sedikit lebih tinggi daripada estimasi sebelumnya di 3.9%.

"Ekonomi Jepang masih memiliki trend naik, meski tetap dalam situasi prihatin akibat dampak COVID-19 di dalam dan luar negeri," demikian tertulis dalam laporan BoJ.

Ekonomi Jepang masih terdukung oleh pemulihan ekonomi di negara-negara partner dagang seperti AS dan China. Akan tetapi, permintaan dalam negeri Jepang masih lemah, terlebih setelah status darurat yang kembali diterapkan sejak hari Minggu kemarin hingga tanggal 11 Mei mendatang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE