Menu

Inflasi Tahunan Indonesia Turun, Rupiah Masih Tertekan

A Muttaqiena

Kemarin (3/2), BPS melaporkan bahwa Inflasi IHK Indonesia year on year bulan Januari turun tipis menjadi 8,22% dari 8,38% pada bulan sebelumnya. Inflasi inti year on year juga mengalami penurunan dari 4,98% pada bulan Desember ke 4,53% di Januari 2014. Karena secara tahunan inflasi menurun, maka Bank Indonesia memandang inflasi Januari tidak akan mengganggu target inflasi tahun ini yang sebesar 4,5%.

Kemarin (3/2), BPS melaporkan bahwa Inflasi IHK Indonesia year on year bulan Januari turun tipis menjadi 8,22% dari 8,38% pada bulan sebelumnya. Inflasi inti year on year juga mengalami penurunan dari 4,98% pada bulan Desember ke 4,53% di Januari 2014. Karena secara tahunan inflasi menurun, maka Bank Indonesia memandang inflasi Januari tidak akan mengganggu target inflasi tahun ini yang sebesar 4,5%.


Sebelumnya, kami telah melaporkan bahwa banyaknya bencana alam akhir-akhir ini bisa menekan inflasi lebih tinggi. Berdasarkan laporan BPS, inflasi bulanan Januari memang meningkat ke angka 1.07%, diatas prediksi analis yang 1%. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga volatile food gara-gara terganggunya distribusi barang, khususnya di Jawa dan Sumatera. Namun inflasi inti bulanan (inflasi yang mengecualikan harga volatile food) juga naik, didorong oleh kenaikan harga kendaraan bermotor dan barang elektronik akibat lemahnya rupiah.


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Sentimen Negatif Negara Berkembang

Data inflasi tersebut meningkatkan sentimen negatif di pasar. Analis yang dikutip Kontan menyebutkan bahwa data tersebut membebani performa IHSG. Di sesi pertama hari ini (4/2) IHSG melemah 25,81 poin, atau 0,59%. Kemarin (3/2), Rupiah jatuh lagi dari 12.226 pada 30 Januari ke 12.251 pada 3 Februari (kurs tengah Bank Indonesia), dan hari ini pun nampaknya masih bertahan di range diatas 12.200.

Situasi tersebut memunculkan spekulasi akan kemungkinan peningkatan suku bunga oleh Bank Indonesia. The Wall Street Journal menyebutkan bahwa Bank Indonesia bisa jadi harus meningkatkan suku bunga acuan bila sentimen terus memburuk. Suku bunga acuan telah dipertahankan pada level 7,50% sejak bulan November 2013, setelah dinaikkan berturut-turut tiga bulan sebelumnya.

Bank sentral di beberapa negara berkembang, termasuk India dan Turki, telah beramai-ramai meningkatkan tingkat suku bunganya untuk mengantisipasi pelarian modal ke luar negeri paska pengumuman tapering oleh The Fed bulan lalu. Namun, upaya tersebut gagal membendung tekanan terhadap negara berkembang di pasar finansial. Para investor memilih untuk menghindari pasar yang bergejolak dengan mengalihkan dana-dananya ke safe haven seperti Dollar Amerika. Hingga berita ini diturunkan, nilai tukar mata uang negara berkembang masih terus mengalami depresiasi.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE