Perusahaan Migas Turunkan Produksi, Pendapatan Negara Diprediksi Melandai |
Kantor berita Reuters kemarin (11/6) melaporkan perusahaan-perusahaan energi multinasional diperkirakan akan mengurangi produksi minyak dan gas di Indonesia. Sementara itu, penurunan produksi migas Indonesia tahun depan berpotensi meningkatkan beban keuangan negara yang semakin mengandalkan impor dalam memenuhi kebutuhan vital energi.
Kantor berita Reuters kemarin (11/6) melaporkan perusahaan-perusahaan energi multinasional diperkirakan akan mengurangi produksi minyak dan gas di Indonesia. Zikrullah, deputi pimpinan SKKMigas diberitakan menyatakan di Senayan bahwa pihaknya memproyeksikan produksi minyak mentah dan gas di sejumlah perusahaan mayor bakal menurun.
Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone
WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!
- Pasang Ekstensi VPN Di Browser
- Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
- Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
- Aktifkan ekstensi.
- Jika Anda menggunakan Mozilla Firefox, berikut ini langkah-langkahnya:
- Di bilah alamat (address bar) dari browser Mozilla Firefox, ketik "about:preferences" kemudian klik Enter.
- Setelah tampil, klik General > Network Settings > Settings.
- Kemudian, centang Enable DNS over HTTPS.
- Pada bagian "Use Provider", plih Cloudflare atau NextDNS.
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.
- Aktifkan DoH dengan install aplikasi 1.1.1.1 di Playstore, atau
- Aktifkan Private DNS di pengaturan (untuk Smartphone berbasis Android Pie ke atas). Caranya bisa disimak di halaman ini.
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
Turunnya Pengeluaran Perusahaan
Output harian dari blok Cepu yang dioperasikan oleh ExxonMobil diproyeksi bakal meningkat 40% dari perkiraan 116,900 barel per hari tahun ini menjadi 165,000 barel perhari di tahun 2016. Akan tetapi sebelumnya ExxonMobil menunjuk angka 200,000 barel perhari sebagai puncak output tahun ini. Lebih lanjut, menurut Zikrullah, output di Chevron, produsen minyak mentah terbesar di Indonesia, telah jatuh 24% sejak tahun 2010.
Raksasa minyak Perancis, Total, juga mengatakan di hari yang sama bahwa mereka mengantisipasi output dari ladang produksi minyak terbesar di Indonesia untuk turun sekitar 12.5% di tahun 2016 sehubungan dengan pemotongan pengeluaran perusahaan (spending) sebesar minimal 35%. Selain ketiga perusahaan tersebut, SKKMigas juga memperkirakan target produksi yang lebih rendah di BP dan ConocoPhillips.
Sementara itu, SKKMigas sebelumnya telah mentargetkan output minyak mentah nasional tahun 2015 ini untuk mencapai 828,00 barel perhari, meski juga telah memperkirakan pengeluaran perusahaan di sektor upstream untuk turun dari 25.6 milyar Dolar AS pada 2014 menjadi 22.6 milyar Dolar AS pada 2015.
Keanggotaan OPEC
Situasi ini sejalan dengan iklim sektor energi dunia saat ini. Perusahaan-perusahaan energi di berbagai wilayah di Dunia telah berjuang untuk bertahan di tengah rendahnya harga minyak dengan menunda ekspansi, merumahkan karyawan, serta memangkas pengeluaran perusahaan. Harga minyak yang terakhir tercatat di kisaran 60 Dolar AS per barel belum mampu memotivasi perusahaan-perusahaan minyak untuk menggenjot produksi karena dikhawatirkan harga akan jatuh lagi jika surplus minyak global terulang.
Di sisi lain, proyeksi penurunan output migas ini menjadi paradoks mengingat pada 5 Juni lalu Indonesia baru saja disambut OPEC untuk kembali menjadi anggota penuh di kartel minyak dunia tersebut. Semua anggota OPEC saat ini, tanpa kecuali, adalah negara-negara eksportir minyak, sedangkan Indonesia telah menjadi importir netto minyak sejak tahun 2003. Meski demikian, dilaporkan bahwa keinginan Indonesia untuk kembali menjadi anggota OPEC didukung oleh para anggotanya, khususnya Arab Saudi.
Pendapatan Negara
Sementara itu, penurunan produksi migas Indonesia tahun depan berpotensi meningkatkan beban keuangan negara yang semakin mengandalkan impor dalam memenuhi kebutuhan vital energi. Sementara produksi migas menurun, permintaan bahan bakar di Indonesia terus meningkat dan diduga akan naik 38% di kuartal ketiga tahun ini dari 6.6 juta barel tahun lalu.
Produksi migas juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang terpenting, tetapi penerimaan minyak pemerintah diperkirakan akan turun paling tidak sepertiganya tahun ini akibat kesenjangan antara tingginya biaya produksi dan penurunan harga minyak. Harga minyak telah merosot 40% dalam setahun terakhir, sehingga kurangnya efisiensi biaya produksi mengancam keberlangsungan output produksi migas kedepan.