Seputarforex.com - Harga emas hanya menunjukkan pergerakan yang minim, meski menorehkan kenaikan di awal sesi perdagangan Senin (21/Agustus) siang ini. Para investor masih menantikan petunjuk lebih lanjut untuk menentukan arah logam mulia tersebut, utamanya setelah pekan penuh ketidakpastian politik minggu lalu. Di samping itu, para trader emas juga menunggu hasil dari pertemuan para petinggi bank sentral dunia di Jackson Hole, Wyoming, AS.
Harga emas spot naik 0.1 persen ke harga $1,286.01 per ons pada pukul 13:40 WIB hari ini. Sementara itu, emas futures AS untuk pengiriman bulan Desember terpantau flat pada kisaran harga $1,291.70 per troy ons. Di sisi lain, harga emas ANTAM diperdagangkan pada harga Rp602,000 per gram, dengan harga buyback Rp538,000 per gram.
Dari Gedung Putih Ke Jackson Hole
Jumat lalu, logam mulia ini melonjak ke level tertinggi sejak bulan November sehubungan dengan gejolak politik di Gedung Putih yang memicu permintaan akan logam mulia, khususnya emas. Sayangnya, begitu kabar pemecatan Penasihat Gedung Putih, Steve Bannon, terkonfirmasi benar, harga emas pun berbalik arah. Pasar saham pulih sehingga para investor beralih ke sana. Dolar AS sedikit naik, dan mulai stabil di sesi Asia hari ini.
"Kebijakan politik mengalami 'tegangan tinggi' hingga minggu lalu. Namun, kabar bahwa Steve Bannon keluar dari White House membuat minat risiko para investor sedikit mengerut saat itu. Mereka mungkin hanya 'wait-and-see' sebelum memutuskan untuk bergerak sebaliknya," kata Daniel Hynes, analis di ANZ.
Hynes menambahkan bahwa pidato Yellen The Fed di Jackson Hole, Wyoming akhir pekan ini, berpotensi menjadi market mover untuk emas. Emas sangat sensitif dengan isu kenaikan suku bunga AS. Sehingga, apabila Yellen menyinggung hal tersebut dalam simposium nanti, maka harga emas spot dapat mundur ke support $1,271 per ons, kata analis Reuters.
