Seputarforex.com - Harga emas menunjukkan kenaikan di awal sesi Asia Selasa (08/Agustus) pagi tadi dan stabil di level tinggi harian hingga siang ini. Dolar AS yang mulai melandai membangkitkan minat para pembeli emas fisik di India dan China, dua negara konsumen emas terbesar dunia.
Emas futures untuk pengiriman bulan Desember di Comex Division New York Mercantile Exchange, tercatat naik 0.11 persen, dengan diperdagangkan di harga $1,266.03 per troy ons.
Laporan Ekspor Impor China
Pagi tadi, China melaporkan data mengenai Neraca Perdagangan untuk bulan Juli. Hasilnya, Ekspor tercatat naik sebanyak 7.2 persen, di bawah ekspektasi kenaikan 10.9 persen. Sementara impornya, melonjak hingga 11.0 persen, masih di bawah prediksi kenaikan 16.6 persen dalam satuan Dolar.
Di sesi perdagangan kemarin malam, emas diperdagangkan sedikit di bawah harga breakeven untuk hari Senin. Logam mulia ini mulai meninggalkan level rendah setelah Dolar AS sedikit tertekan oleh komentar para pejabat The Fed. Secara umum, emas terus berjuang menghapus loss-nya yang terbentuk sejak hari Jumat lalu.
James Bullard, Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis, mengatakan dalam pidatonya kemarin bahwa The Fed bisa saja menjaga suku bunganya dalam level saat ini, karena inflasi diperkirakan tak akan banyak kenaikan meski pasar tenaga kerja AS terus menunjukkan peningkatan.
"Level kebijakan suku bunga saat ini cukup sesuai untuk jangka pendek," kata Bullard dalam presentasinya di acara America's Cotton Marketing Cooperatives 2017 Conference in Nashville, Tennessee.
Dolar AS memang tak terlalu terpengaruh oleh pernyataan ini, tetapi emas menganggapnya sebagai sedikit angin segar. Emas saat ini cukup sensitif dengan perkembangan mengenai suku bunga The Fed. Saat berita ini ditulis, XAU/USD sudah diperdagangkan pada kisaran 1,260.23. Sedangkan, harga emas ANTAM masih berada di harga Rp593,000 per gram seperti kemarin.
