Teknologi mata uang kripto yang menghadirkan berbagai solusi digital untuk berbagai transaksi keuangan, dikhawatirkan bisa mengancam peran Bank Sentral. Menurut Wakil Direktur Departemen Pasar Saham dan Keuangan di IMF, Dong He, bank-bank harus segera melakukan langkah terukur untuk tetap bisa bersaing dengan kemudahan yang ditawarkan kripto.
IMF menganggap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sebagai tantangan berat terhadap peran dominan Bank Sentral. Mata uang kripto bahkan diproyeksi bisa mengurangi permintaan uang keluaran bank sentral (Fiat). Dalam laporan yang dituliskannya, Dong He menambahkan bahwa adopsi kripto di berbagai bidang bisa meminimalkan peran bank sentral untuk mempengaruhi ekonomi lewat kebijakan suku bunganya.
Bank Dihimbau Menciptakan Solusi Untuk Bisa Bersaing
Sebagaimana dicatat dalam laporan Dong He dari IMF, munculnya mata uang kripto dan teknologi buku besar terdistribusi seperti Blockchain dapat mengubah paradigma transaksi pembayaran global. Bank harus mengeksplorasi langkah-langkah tertentu untuk bisa tetap kompetitif di masa depan, dan bersaing dengan mata uang lain seperti Bitcoin.
"Contohnya, Bank Sentral bisa mengeluarkan uang yang 'ramah' lingkungan digital, seperti token kripto edisi mereka sendiri, untuk melengkapi uang fisik dan aset cadangan yang mereka punya. Uang digital keluaran bank tersebut tentunya harus memiliki ciri-ciri kripto juga," ulas Dong He.
Untuk mempermudah terlaksananya cita-cita ini, peran pemerintah dan badan regulator juga sangat diperlukan. Wacana tersebut juga pernah ditekankan oleh Pimpinan IMF. Christine Lagarde, yang menginginkan kerjasama global dan upaya sinergis antara regulator dan Bank Sentral. Tujuannya: agar bisa "melawan api dengan api".
Kripto Masih Punya Banyak Masalah
Meski ancamannya mulai dikhawatirkan, mata uang kripto sebenarnya masih cukup jauh dari kata stabi. Sampai sekarang, mata uang kripto memiliki terlalu banyak tingkat risiko dan volatilitas yang membuatnya masih kurang menjanjikan. Apalagi, mata uang kirpto telah mendapatkan cap buruk karena berbagai kasus penipuan, pelanggaran keamanan, dan kegagalan operasional, sehingga menyebabkan penurunan kepercayaan di kalangan masyarakat luas. Ketika adopsi terhadap kripto semakin meluas, volatilitas dapat mereda, dan aturan penerbitan token bisa lebih baik, barulah mata uang kripto akan memiliki daya saing tinggi.
