Seputarforex.com - Harga emas turun setelah testimoni Ketua The Fed, Jerome Powell, yang berlangsung pada hari Selasa (17/Juli) malam ini. Di hadapan US Senate Committe, Powell masih menekankan pentingnya kenaikan suku bunga secara bertahap. Akibatnya, Dolar AS menguat dan menutupi daya tarik logam mulia.
Kenaikan Suku Bunga Secara Bertahap Akan Dilanjutkan
Sesuai ekspektasi, Powell masih memandang positif ekonomi Amerika. Ia menyebutkan kata "solid" untuk menggambarkan kondisi ekonomi sejauh ini.
"Data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua dinilai lebih kuat dibandingkan yang pertama," kata Powell dalam pidato pembukaan. "Solidnya laju pertumbuhan sejauh tahun ini berjalan, diambil berdasarkan beberapa faktor. Kuatnya peningkatan lapangan kerja, kenaikan pemasukan setelah pajak, dan optimisme di antara masyarakat telah mengangkat belanja konsumen dalam beberapa tahun terakhir."
"Komite FOMC yang mengatur suku bunga, yakin bahwa 'untuk saat ini', langkah terbaik adalah menjaga kenaikan suku bunga secara bertahap," kata Powell dalam testimoninya di hadapan Senate Banking Committee.
Sementara itu, mengenai dampak perang dagang yang selama ini diandalkan oleh buyer emas, Powell mengaku sulit untuk menganalisisnya. "Sulit untuk memprediksi hasil yang pasti dari diskusi mengenai kebijakan perdagangan, tepatnya dalam hal ukuran dan timing efeknya terhadap perekonomian, karena sejumlah perubahan dalam kebijakan ekonomi," tutur Powell.
Harga Emas Terjatuh Akibat Menguatnya Dolar AS
Pernyataan Jerome Powell dalam testimoninya dinilai hawkish sehingga menjadi energi bagi reli Dolar. Sebaliknya, harga emas pun jatuh. Saat berita ini ditulis, harga emas futures untuk pengiriman Agustus jeblok 0.86 persen ke angka $1,229.20 per troy ons. Penurunan harga emas tergambar dari grafik XAU/USD time frame 1 jam di bawah ini:
Selanjutnya, Powell akan menyampaikan testimoni kedua di hadapan House besok malam (18/Juli). Ekspektasinya, ia masih akan menekankan pentingnya kenaikan suku bunga bertahap bagi ekonomi AS saat ini.