Bedanya Break Event Dan Trailing Stop
Stop Loss
@ Lilik:
Breakeven point adalah titik impas (level harga dimana kita balik modal). Misal buy EUR/USD pada harga 1.1575, dan harga bid saat ini menunjukkan 1.1575, maka kita berada pada posisi breakeven atau impas, yang artinya tidak mendapatkan profit tetapi juga tidak mengalami loss.
Sedangkan trailing stop adalah teknik menggeser stop loss (SL) secara otomatis untuk memaksimalkan profit. Trailing stop akan bergerak sebesar pip yang telah kita tentukan sebelumnya jika harga bergerak pada arah seperti yang kita harapkan sesuai dengan posisi entry yang kita buka.
Baca juga: Cara Melindungi Profit Dengan Trailing Stop
Halo gan,
Apakah teknik trailing stop dapat diterapkan pada teknik scalping? Bagaimana caranya?
@ Aditya Muslim:
- Apakah teknik trailing stop dapat diterapkan pada teknik scalping? Bagaimana caranya?
Bisa saja. Prinsip trailing stop kan sama dengan memasang stop loss (SL), hanya saja kalau sudah breakeven SL akan bergeser ke level breakeven.
Mengenai cara menggunakan trailing stop, silahkan baca: Menggunakan Fasilitas Trailing Stop
Btw, menurut saya jika menggunakan trailing stop berarti cara tradingnya bukan lagi scalping, tapi day trading. Biasanya scalping tidak menggunakan SL dan juga tidak memasang target profit (TP). Cut loss dan take profit biasanya dilakukan secara manual. Dalam scalping biasanya dilakukan dengan cara hit and run, begitu loss atau profit langsung exit.
Jawaban untuk Lilik:
Breakeven dan trailing stop adalah dua konsep yang berbeda dalam manajemen risiko dalam trading. Meskipun keduanya dapat digunakan untuk mengunci keuntungan, fungsinya berbeda.
- Breakeven dilakukan dengan menggeser stop loss (SL) ke harga entry setelah harga sudah floating profit. Dengan begini, saat harga berbalik hingga mencapai harga entry, posisi akan ditutup.
- Sedangkan pada trailing stop, SL digeser secara otomatis seiring dengan pergerakan harga. Trailing stop dipasang pada level tertentu di atas harga pembukaan atau harga saat ini, dan level stop loss tersebut digeser secara otomatis sesuai dengan pergerakan harga. Misalnya trailing stop 20 pips. Maka SL akan bergeser terus mengikuti pergerakan harga dan saat harga koreksi 20 pips maka posisi SL terkena.
Secara keseluruhan, perbedaan antara strategi breakeven dan trailing stop adalah bahwa strategi breakeven digunakan untuk meminimalkan kerugian sementara strategi trailing stop digunakan untuk mengunci keuntungan.
Jawaban untuk Aditya Muslim:
Bisa, namun scalping biasanya tidak menggunakan trailing stops karena kurang efektif disebabkan jarak target profit yang kecil.
Caranya menggunakan trailing stop pada scalping misalnya target profit 15 pips, lalu saat harga sudah floating 5 pips, Anda menyetel trailing stop 5 pips.
Apakah ada strategi khusus yang melibatkan penggunaan Break Even dan Trailing Stop secara efektif?
@ Willdan:
Maaf, ini pertanyaannya kok muter-muter.
Silahkan Anda baca lagi jawaban kami di atas.
Jawaban untuk Willdan: Pada dasarnya hampir semua strategi trading bisa menggunakan break-even dan trailing stop. Namun penggunannya ini membutuhkan detail-detail penting dari strategi yang digunakan.
Menggeser SL ke break-even atau penggunaan trailing stop terlalu cepat bisa berakibat harga ditutup terlalu cepat sedangkan tren utama baru terbentuk.
Break even dan trailing stop adalah dua hal yang berbeda. Break even atau break event poin adalah titik dimana tidak ada kerugian ataupun keuntungan (impas). Sedangkan trailing stop adalah fitur untuk mengamankan keuntungan yang didapat.
Semoga bisa membantu.
Kategori Stop Loss
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
skenario stop loss dan take profitnya saat sideways? | Zaidan | 13 | 624 | 2022 |
Stop loss idealnya berapa pips? | Nano | 9 | 688 | 2022 |
Cara Kerja Trailing Stop? | Donny Septian | 8 | 16623 | 2015 |
Apa Itu Stop Loss Hunter? | Roy | 8 | 6850 | 2012 |
Kena MC karena hedging dan floating spread? | Haryo, Fbs | 7 | 3690 | 2018 |
Menentukan Stop Loss Ideal? | Ari Kurniawan | 7 | 1700 | 2020 |