Rabu, 2 Agustus 2017:
Jam 05:45 WIB: data Employment Change dan tingkat pengangguran Selandia Baru kwartal kedua tahun 2017 (Berdampak tinggi pada NZD)
Data perubahan jumlah total tenaga kerja (Employment Change) mengukur perubahan jumlah total tenaga kerja dirilis bersamaan dengan data persentasi perubahan tingkat pengangguran. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data ini tiap bulan, Selandia Baru merilisnya tiap kwartal. Rilis data menunjukkan perubahan persentasi jumlah total tenaga kerja dan persentasi tingkat pengangguran dibandingkan dengan kwartal sebelumnya.
Kwartal pertama 2017 jumlah tenaga kerja di Selandia Baru bertambah 1.2% dibandingkan kwartal terakhir tahun lalu, lebih tinggi dari perkiraan dan kwartal sebelumnya yang bertambah 0.8%. Sementara tingkat pengangguran kwartal pertama berada pada angka 4.9%, lebih rendah dari perkiraan 5.1% dan juga lebih rendah dari kwartal sebelumnya yang 5.2%.
Untuk kwartal kedua tahun 2017 diperkirakan tenaga kerja akan kembali naik 0.7% dan tingkat pengangguran akan turun ke 4.8%. Jika rilis data pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan maka NZD akan cenderung menguat.
Jam 08:30 WIB: data Building Permits di Australia bulan Juni 2017 (Berdampak medium pada AUD)
Jumlah ijin mendirikan bangunan (Building Permits) merupakan indikator untuk aktivitas pekerjaan konstruksi bangunan yang akan mempengaruhi pertambahan tenaga kerja, pembelian produk material bangunan dan investasi perumahan. Rilis data berupa persentasi perubahan jumlah ijin bangunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Bulan Mei lalu jumlah ijin bangunan di Australia turun 5.6% ke angka 16,448 unit, lebih rendah dari perkiraan yang akan turun 1.2% dan juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang bertambah 4.8%. Untuk bulan Juni 2017 diperkirakan jumlah ijin bangunan akan bertambah 1.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan AUD.
Jam 15:30 WIB: indeks Construction PMI Inggris bulan Juli 2017 (Berdampak tinggi pada GBP)
Indeks yang dirilis oleh Markit ini dibuat berdasarkan survey pada 170 purchasing manager sektor industri konstruksi di Inggris mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek sektor ini kedepan.
Angka rilis diatas 50.0 menunjukkan ekspansi sektor konstruksi, dan rilis dibawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi. Sektor konstruksi yang disurvey meliputi kategori perumahan (resedential), komersial dan engineering sipil (manufaktur, pertambangan dan industri lainnya).
Bulan Juni lalu indeks PMI sektor konstruksi di Inggris berada pada angka 54.8, lebih rendah dari perkiraan 55.0 dan juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 56.0. Pada bulan Juni 2017 indeks aktivitas bisnis, new orders dan tenaga kerja mengalami kontraksi.
Untuk bulan Juli 2017 diperkirakan indeks PMI sektor konstruksi akan berada pada angka 54.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.
Jam 19:15 WIB: data Non Farm Employment Change AS versi ADP bulan Juli 2017 (Berdampak medium-tinggi pada USD)
Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data yang dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini didasarkan pada hasil riset tenaga kerja diluar sektor pertanian oleh ADP Research Institute bekerja sama dengan Moody’s Analytics, dan dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jum’at mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, namun tidak sebesar dampak rilis NFP.
Bulan Juni lalu perkiraan dari ADP untuk jumlah job di AS akan bertambah 158,000, lebih rendah dari perkiraan yang akan bertambah 184,000 job dan juga lebih rendah dari perkiraan bulan sebelumnya yang 230,000 job. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada sektor jasa dan manufaktur.
Untuk bulan Juli 2017 diperkirakan jumlah job di AS versi ADP Report akan bertambah 187,000. Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan maka akan cenderung menyebabkan USD menguat.
Jam 21:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 28 Juli 2017 (Berdampak tinggi pada WTI/USD dan CAD)
Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barrel) untuk industri di AS.
Meski indikator ini dirilis oleh AS namun berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Canada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.
Minggu lalu persediaan minyak untuk industri berkurang 7.21 juta barrel (atau -7.21 juta barrel), lebih rendah dari perkiraan yang akan berkurang 3.30 juta barrel dan juga lebih rendah dari minggu sebelumnya yang berkurang 4.73 juta barrel. Untuk minggu ini diperkirakan akan kembali berkurang 4.40 juta barrel.
Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya, jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat, karena diasumsikan permintaan akan meningkat.
Namun demikian persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia, yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak dan situasi politik di timur tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.
Baca juga: Harga Minyak Kembali Digulingkan Oleh Limpahan Surplus Produksi.
Kamis, 3 Agustus 2017:
Jam 08:30 WIB: data neraca perdagangan Australia bulan Juni 2017 (Berdampak medium-tinggi pada AUD)
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan. Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor maka neraca perdagangan mengalami surplus, dan sebaliknya jika nilai total impor lebih besar dari ekspor maka perdagangan mengalami defisit.
Sejak bulan April 2014 perdagangan Australia terus mengalami defisit dan mencapai rekor tertingginya sebesar AUD 4.21 milyard pada bulan April 2015. Baru pada bulan Nopember 2016 lalu untuk pertama kalinya kembali surplus, dan bulan Mei lalu kembali surplus sebesar AUD 2.47 milyard, lebih tinggi dari perkiraan yang akan surplus AUD 1.00 milyard dan merupakan surplus tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Pada bulan Mei 2017 ekspor naik 9.0% ke AUD 32.78 milyard dan impor juga naik 1.0% ke AUD 30.31 milyard.
Untuk bulan Juni 2017, diperkirakan perdagangan Australia akan kembali surplus sebesar AUD 1.77 milyard. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex .
