Dolar Australia tertahan di dekat kisaran 0.7840 terhadap Dolar AS pagi ini (5/5) ditengah kewaspadaan pasar yang mengantisipasi pengumuman Reserve Bank of Australia pukul 11.30 WIB siang nanti.
Diprediksi Potong Bunga
Survey Bloomberg terhadap 29 ekonom memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 0.25 basis poin, meski telah keliru memprediksi pemangkasan suku bunga di dua rapat sebelumnya.
"Dugaan kami adalah (akan ada) pemangkasan," kata Robert Rennie, dari Westpac kepada Bloomberg. Menurutnya, keputusan semacam itu berpotensi mendorong Aussie turun lebih dari 2% ke 0.7650, karena, "RBA akan perlu merevisi forecast pertumbuhannya lebih rendah untuk tahun depan."
Dewan RBA akan memperbarui forecast ekonomi kuartalan-nya pada rapat Selasa siang, dan akan mempublikasikan estimasi-estimasi didalamnya pada tanggal 8 Mei. Sebelumnya pada bulan Februari, Gubernur RBA Glenn Stevens memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam 18 bulan dengan alasan turunnya forecast pertumbuhan ekonomi pada Pernyataan Kebijakan Moneter di bulan yang sama.
Aussie Kelewat Kuat
Dorongan agar RBA memberikan lebih banyak dukungan bagi perekonomian memuncak ditengah jatuhnya harga Bijih Besi yang merupakan komoditas ekspor dominan Australia. Harga Bijih Besi saat ini tercatat merosot lebih dari 60% dari puncak tertingginya tahun lalu, meski telah sedikit menanjak dari level terendah yang tersentuh pada tanggal 2 April. Dalam situasi ini, kuatnya Dolar Australia dinilai membuat industri terkait makin menderita.
"RBA telah menyampaikan preferensi mereka untuk AUD diperdagangkan di dekat kisaran 0.75, jadi mereka tidak mungkin menyukai kekuatan (Dolar Australia) akhir-akhir ini yang diatas 0.80. Untuk alasan ini, baik ada pemangkasan suku bunga atau tidak, kami terus mengekspektasikan kelemahan pada AUD," kata ahli dari CitiFX kepada Reuters.