Survei terbaru atas kepercayaan konsumen AS yang dilakukan oleh Conference Board (CB) melompat melewati harapan di bulan Januari ini. Sementara di seberang benua, Euro tak begitu mendapat apresiasi sehingga cenderung melemah.
Mencari Kesempatan
Ditengah gonjang ganjing perekonomian dunia, kondisi dalam negeri AS justru terpantau mendapat sentimen positif yang mengejutkan. Indikator yang merekam keyakinan konsumen di rumah tangga-rumah tangga AS, malam ini membukukan hasil 98.1. Jauh melebihi perkiraan di atas kertas para ahli dan ekonom. Di Januari ini mereka memperkirakan banyak warga negara AS yang menganggap nasib perekonomian selama beberapa bulan mendatang bakal biasa-biasa saja kalau tidak mau dikatakan kurang baik.
Hasil setahun lalu, jika mau dikulik lebih dalam lagi, cenderung jauh lebih menjanjikan yaitu bertengger di angka indeks 102.9. Ini berarti ekspektasi warga negara AS yang diwakili ribuan rumah tangga peserta survei ini, jauh melihat perekonomian waktu itu lebih baik dari masa setahun berikutnya yaitu saat ini.
Pergolakan roda bisnis selama beberapa periode belakangan ini, apalagi setelah berubahnya tingkat suku bunga acuan di AS, cenderung semakin menegaskan tanda tanya besar. Benarkah fundamental dalam negeri AS merespon dengan baik kebijakan moneter tersebut? Mungkin dalam beberapa hari ini, keresahan ini akan terjawab. FOMC yang sudah mulai berembug hari ini dan berakhir esok diharapkan akan membawa kejelasan akan arah kebijakan selanjutnya. Seperti telah diketahui banyak pihak, The Fed sebagai pemangku kebijakan masih berkeyakinan bahwa kenaikan suku bunga masih bisa dilakukan di sepanjang tahun ini.
Euro Terperosok
Sentimen dari pidato petinggi ECB beberapa waktu lalu nampaknya masih melekat di pikiran para investor. Sehingga ditengah sedikit momentum positif dari negeri Paman Sam bergulir malam ini, para investor seperti merasa diingatkan untuk tetap menjauhi Euro. Setelah dibuka pada kisaran 1.0850, Euro sempat mencoba merangkak naik. Namun tanpa adanya dukungan yang jelas dari para pelaku pasar, niatan Euro itu terganjal ditengah jalan. Angin segar dari daratan AS cukup memberi angin segar bagi para investor untuk terus membeli dolar AS sehingga Greenback dengan mudah memukul jatuh Euro ke level 1.0820an.