Dolar AS bergerak beragam dan menunjukkan reli di hari Rabu (11/11) sore ini dengan mencapai level tinggi enam bulan terhadap Euro serta lebih unggul, meski sedikit, terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. Divergensi kebijakan moneter antara AS dan Zona Euro serta beberpa negara mayor lainnya, masih menjadi sumber energi bagi Dolar AS.
Pasca pemilu Portugal, Euro bergerak tidak stabil di kisaran 1.0742 per Dolar AS di siang hari ini, berusaha memulihkan diri dari level di bawah 1.0700 yang sempat tersentuh untuk pertama kalinya di sesi overnight dalam enam bulan terakhir. Pada hari Selasa kemarin, EUR/USD terpuruk hingga 1,0674 setelah menembus level rendah 1.0674 yang sebelumnya tersentuh pasca laporan NFP AS.
AUD/USD
Dolar Australia masih mencoba bergerak naik meski belum jauh dari level rendahnya hari Jumat lalu, dengan AUD/USD yang menyentuh angka 0.7087 selama sesi perdagangan Asia, level tertinggi pair tersebut sejak tanggal 6 November. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi pada 0.7063, atau melaju sebanyak 0.46 persen.
NZD/USD Pasca Laporan Stabilitas Finansial RBNZ
Dolar New Zealand pun sempat menguat mengungguli Dolar AS pagi hari tadi dengan NZD/USD yang berada pada posisi 0.6588 di level tinggi dalam satu sesi, setelah drilisnya laporan Stabilitas Finansial RBNZ. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi ke posisi 0.6556. Sore ini, NZD/USD mulai mengarah turun ke kisaran 0.6551.
Dalam laporannya itu, RBNZ menuliskan bahwa kemungkinan untuk mengendurkan suku bunga kembali cukup kecil untuk mengimbangi kenaikan pesar dalam funding spreads. Meski demikian, stabilitas risiko finansial mengalami kenaikan dengan sorotan utama tertuju pada sektor perumahan dan olahan susu New Zealand.
Dolar Akan Menguat Jelang FOMC Desember
Terhadap Yen, Dolar AS mengendur ke level 122.87 dari level tinggi dua setengah bulan pada posisi 123.60 yang tercapai di hari Senin. "Pasar telah menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan terjadi di bulan Desember, dan saya pribadi pun memperkirakan hal yang sama selama tidak ada faktor besar yang mengubahnya. Saya memperkirakan Dolar AS akan menguat terutama mendekati tanggal digelarnya rapat FOMC yakni tanggal 15-16 Desember mendatang," tutur salah seorang trader Jepang yang menjadi nara sumber Reuters.