EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,301.64/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 23 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Masih Di Bawah Tekanan Sejak Notulen FOMC Kemarin

Penulis

Dolar AS layu di dekat level rendah enam minggu pada hari Jumat (21/08) ini, merefleksikan keraguan apakah The Fed masih akan mampu untuk menaikkan suku bunganya dengan aman bulan depan seperti yang sudah diekspektasikan.

Dolar AS layu di dekat level rendah enam minggu pada hari Jumat (21/08) ini, merefleksikan keraguan apakah The Fed masih akan mampu untuk menaikkan suku bunganya dengan aman bulan depan seperti yang sudah diekspektasikan. Tekanan yang terjadi di sejumlah lini perekonomian global menjadi hal yang harus dipikirkan oleh bank sentral AS tersebut.

dolar_karam

Indeks Dolar melorot ke 95.711, level terendahnya sejak awal Juli lalu, tergelincir 2.7 persen dari level tinggi 98.334 yang tercapai dua pekan kemarin. Saat itu, para pelaku pasar masih yakin akan kenaikan tingkat suku bunga AS akan dilaksanakan pada bulan September. Sampai akhirnya Kamis kemarin, notulen The Fed nyata-nyata tak memberikan indikasi yang jelas mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga AS bulan depan.

Data-data AS yang menunjukkan hasil beragam turut membebani sentimen pasar. Dalam pekan yang berakhir pada tanggal 15 Agustus kemarin, angka klaim pengangguran (initial) AS mengalami kenaikan sejumlah 4,000 dari minggu sebelumnya yang direvisi ke level 277,000, lebih besar dibandingkan dengan konsensus yang mengharapkan angka 270,000, demikian yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS malam tadi.

PMI Manufaktur Caixin China (Flash) Agustus

Selain itu, China yang sedang dilanda perlambatan ekonomi pun pagi ini mengumumkan data indeks PMI Manufaktur flash Caixin dengan hasil yang tak menggembirakan. PMI Manufaktur Caixin China menurun ke 47.1, lebih rendah dari prediksi dari Reuters 47.7 di bulan Agustus ini. Juli lalu, PMI Caixin China melemah 47.8 disaat PMI resmi China juga jatuh ke ambang 50. Hal ini mensinyalir adanya kelesuan di sektor pabrikan negara tersebut.

Di akhir sesi perdagangan New York tadi EUR/USD berada di kisaran 1.1193 dari sebelumnya di 1.1113. GBP/USD turun ke 1.5672 dari $1.5681. Sedangkan Dolar tersungkur ke level 123.48 tehadap Yen, turun dari 123.86 di sesi perdagangan sebelumnya.

Menurut laporan dari Xinhua, para investor menginterpretasikan hasil notulen FOMC kemarin sebagai dalih The Fed akan keraguan mereka untuk menaikkan suku bunga bulan depan. Oleh karena itulah, Greenback saat ini harus terjepit di bawah tekanan.

243493
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.