Dolar AS tampak menguat pada Selasa (07/04) hari ini, pulih dari penurunannya yang diakibatkan oleh merosotnya angka NFP AS untuk bulan Maret yang diumumkan pada pekan lalu. Sebaliknya Euro pun terperosok di bawah tekanan. Bullish Dolar AS terjadi tanpa banyak rilis data penting pada sesi Eropa kemarin, serta masih banyaknya trader Eropa yang merayakan libur Paskah, sehingga Dolar mudah mendapatkan momentum.
Laporan-laporan ekonomi yang dirilis oleh AS malam tadi di antaranya, indeks PMI ISM non-manufaktur AS untuk bulan Maret yang tercatat pada level 56.6 sesuai ekpektasi dan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan data pada bulan sebelumnya. Sementara indeks PMI Jasa AS yang dirilis oleh Markit, melaporkan kenaikan hingga ke level 59.2.
EUR/USD berada pada posisi $1.0936, mundur dari puncak $1.1036 pada hari Senin. Euro kembali gagal mempertahankan angka di atas $1.10 dalam beberapa pekan lalu. Ini menunjukkan masih banyaknya minat jual di atas level tersebut. Sementara itu, USD/JPY kembali mendaki level 119.50, lepas landas dari level rendah 118.71 yang tercapai pada Jumat akhir pekan lalu, akibat mengecewakannya data NFP AS Maret.
Pidato Dudley
Malam tadi, William Dudley, President The Fed untuk wilayah New York, memberikan pernyataan bahwa para pembuat kebijakan harus berhati-hati terhadap pelemahan yang terjadi pada ekonomi AS akhir-akhir ini dan memastikan apakah perlambatan yang terjadi akan substansial atau tidak.
Menurut analis dari BNP Paribas yang dikutip oleh Reuters, Dolar AS tampil dengan memperoleh kembali kenaikan setelah rendahnya data ketenagakerjaan AS pekan lalu, dibantu oleh naiknya yield-yield obligasi AS, Dolar pun rebound dari level rendah Jumat lalu. Hal ini menunjukkan pasar akan benar-benar terdampak, saat pasar Eropa buka sore nanti setelah libur Paskah kemarin.