Laporan manufaktur ISM AS untuk bulan Januari 2015 malam tadi dilaporkan hanya mencapai angka 53.5, yang mana lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi dan manufaktur ISM bulan sebelumnya yang masing-masing di posisi 54.5 dan 55.1. 
Data ini sukses melemahkan Dolar AS, di samping laporan data-data AS lain dari Departemen Perdagangan AS seperti data pemasukan personal yang tumbuh stagnan di 0.3 persen serta pengeluaran personal yang menurun hingga minus 0.5 persen menghapus kenaikan 0.5 persen bulan sebelumnya. Harga minyak yang melanjutkan relinya ke level tinggi satu bulan akibat spekulasi penutupan posisi oleh para trader pun tak membantu rendahnya yield Greenback.
Bukan Indikasi Negatif
Para analis menafsirkan laporan tersebut lebih sebagai sebuah indikasi perlambatan pertumbuhan, bukan sebuah indikasi negatif. Seperti yang dituturkan oleh Douglas Cote, Kepala Strategi Pasar Voya Investement Management, yang diwawancarai oleh CNBC. Cote mengatakan bahwa meskipun tak mencapai ekspektasi, ISM manufaktur AS terbilang positif. Menurutnya, daya tahan pasar AS masih cukup kuat dan trend jangka panjangnya pun masih optimis.
Meski demikian, Dolar AS sudah keburu kecewa sehingga menaikkan EUR/USD sebanyak 0.63 persen ke posisi 1.1358 setelah laporan tersebut diumumkan. Jumat pekan lalu, GDP AS dilaporkan melemah dibandingkan GDP pada bulan sebelumnya. Sementara, Euro sendiri memang masih terdukung oleh harapan kepada pemerintahan baru Yunani yang sedang berjuang mengupayakan bailout tanpa mengeluarkan Yunani dari Zona Euro.
USD/JPY pun ditutup minus 0.14 persen di posisi 117.49 setelah menyentuh level rendah 117.12. Namun USD/CHF mengalami kemajuan 0.71 persen ke posisi 0.9265 dengan spekulasi pegging baru yang diterapkan oleh SNB.
