Gubernur Bank of Canada (BOC), Stephen Poloz, mengatakan bahwa kemerosotan Dolar Kanada belakangan ini layaknya tambahan bonus bagi para eksportir Kanada seiring dengan akselerasi pertumbuhan AS yang mengangkat perekonomian.
Kemerosotan Dolar Kanada merefleksikan luasnya penguatan Dolar AS, yang mana apresiasi tersebut berimbas pada jatuhnya Dolar Kanada, Euro, dan Dolar Australia, demikian ungkap Poloz di hadapan Komite Senat Perbankan malam tadi.
Kanada Akan Andalkan Sektor Ekspor
Bank Sentral Kanada ini mempredikskan bahwa negaranya akan makin mengandalkan sektor ekspor untuk menyetir pertumbuhan ekonomi, mengambil alih fungsi beban utang konsumen yang sebelumnya menjadi andalan Kanada. BOC juga meramal bahwa ekspor Kanada pada bulan ini akan berkontribusi pada GDP tahun ini dan tahun depan, dengan rata-rata 1.4 persen poin, atau dua kali lipat dari 0.7 poin pada tahun 2013.
Poloz menuturkan bahwa pemulihan ekonomi global terpantau lebih lambat daripada yang diharapkan dikarenakan oleh sisa utang dari krisis keuangan pada 2008 lalu serta enggannya bisnis untuk melakukan investasi. Selain itu, stimulus moneter BOC saat ini ditentukan oleh celah dalam perekonomian yang menghambat prtumbuhan ekspor. Oleh karena itu, Poloz menegaskan bahwa dirinya akan memasrahkan "forward guidance"-nya pada biaya pinjaman ke depannya.
Loonie terdepresiasi sekitar 5 persen terhadap Dolar AS pasca pengumuman FOMC The Fed dini hari tadi. Dan pidato Poloz makin menyeret turun mata uang Kanada tersebut hingga 8.1 persen ke posisi 0.1183 per Dolar AS dan 1 Dolar Kanada dibeli seharga 89.4 sen AS.
