New Zealand melaporkan pada Jumat (12/06) pagi ini bahwa indeks harga ekspornya jatuh hingga 3.5 persen (tahun-ke-tahun) pada bulan Mei, menyusul penurunan 6 persen di bulan sebelumnya. Indeks harga impor menyusut 14.6 persen dalam periode yang sama, menyusul kemerosotan 17.1 persen di bulan April. NZD/USD diperdagangkan stagnan di level rendah 0.7016, setelah dihancurkan oleh pemotongan tingkat suku bunga RBNZ kemarin.
Sementara itu, manufaktur negara tersebut masih berekspansi. Namun, sebuah survei industri menunjukkan indikasi perlambatan pertumbuhan, dengan bisnis-bisnis New Zealand yang tengah menghadapi terpaan tingginya nilai Dolar New Zealand dan rendahnya pembayaran upah peternak susu akibat lambannya permintaan baru. Indeks Performa Manufaktur Bisnis New zealand sedikit terbean ke posisi 51.5 pada bulan Mei, turun 0.2 poin dari bulan April. Walaupun pertumbuhan sedang mengalami sedikit perlambatan, sektor bisnis masih berekspansi dalam 32 bulan berturut-turut.
Lemahnya Kiwi Disorot
Sayangnya, tingkat komentar negatif justru naik, terutama mengenai tingginya nilai tukar Kiwi terhadap Dolar Australia dan kekurangan yang juga melanda perekonomian Australia. Mulai dari bulan April lalu, Dolar New Zealand diperdagangkan hampir paritas dengan Dolar Australia di kisaran 0.999, tetapi kemudian terjadi pelemahan tajam sehingga Aussie menjauhi paritas.