Dolar New Zealand mendapat perolehan yang cukup tinggi dalam perdagangan volatil di akhir pekan lalu akibat para investor yang cenderung yakin bahwa kenaikan tingkat suku bunga AS berpotensi dilaksanakan bulan September depan menyusul data pasar tenaga kerja AS yang menunjukkan kenaikan di hari Jumat lalu, meski di bawah ekspektasi.
NZD/USD naik ke level tinggi di kisaran 0.6636, dan diperdagangkan di 0.660 pada pukul 8 pagi waktu Wellington dari posisi 0.6616, harga penutupan pada saat sesi New York akhir pekan lalu. Dan di sesi Asia Senin (10/08) siang ini, NZD/USD memukul angka 0.6600, level rendah sejak tanggal 7 Agustus dan resisiten di angka 0.6682, level tinggi tanggal 31 Juli.
Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya, sempat melorot setelah menyentuh level tertinggi empat-bulannya akibat pertimbangan para investor bahwa data NFP AS masih terbilang solid, dan The Fed masih mungkin untuk menaikkan tingkat suku bunga.
Terdukung Data Fonterra
Penguatan Dolar AS masih didukung oleh pengumuman dari Fonterra Cooperative Group pada hari Jumat lalu, yang menyebutkan bahwa eksportir produk susu andalan New Zealand tersebut akan memecahkan masalah rendahnya upah petani susu musim ini dengan cara memberikan pinjaman bebas bunga pada para petani, demikian ditutukan oleh Ahli Strategi Pasar dari Bank of New Zealand, Kymberly Martin, kepada situs bisnis National Business Review New Zealand.
Menurutnya, data NFP AS untuk bulan Juni masih menyediakan cukup dukungan untuk kenaikan suku bunga AS bulan September, tetapi penguatan Dolar AS ternyata tak berlangsung lama. Greenback akhirnya bergerak turun beberapa jam setelah pengumuman NFP akhir pekan itu.