Dolar melemah setelah data ekonomi AS dirilis lebih rendah daripada perkiraan. Berdasarkan laporan dari Departemen Perdagangan AS, penjualan ritel inti mengalami kenaikan 0,4% tapi masih di bawah perkiraan para ekonom 0,7%. Indeks harga konsumen AS juga dilaporkan naik 0,2% di bulan maret, tapi masih lebih rendah dari perkiraan 0,3%. Penjualan ritel mengalami kenaikan 0,9% setelah menurun dalam tiga bulan beruntun, tapi masih di bawah estimasi para ekonom sebesar 1,1%.
Secara garis besar data penjualan ritel AS mengalami kenaikan di bulan Maret setelah menurun dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan di bulan Maret juga masih menjadi yang terbesar dalam satu tahun terakhir meskipun data yang dirilis masih di bawah estimasi para ekonom.
Dollar melemah terhadap Poundsterling 1,47668 pada pukul 19.50 WIB menjauhi level terendah harian di 1,46020 terhadap euro melemah di 1,06712 dan USDJPY melemah di level 119,329. Dollar melemah terhadap sebagian besar mata uang sebanyak 0,4% yang sementara waktu meredam kenaikan suku bunga.
Dalam notulensi Federal Open Market Committee (FOMC) beberapa waktu lalu, para petinggi bank sentral AS tersebut mulai meragukan apakah mereka akan menaikkan suku bunga di bulan Juni atau tidak, mengingat data-data AS yang mengecewakan baru-baru ini. Penurunan harga energi dapat terus menekan inflasi sehingga secara tak langsung, berpotensi menunda kenaikan suku bunga hingga akhir tahun.