Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis (24/3) memperlihatkan telah terjadi sedikit peningkatan terhadap jumlah orang yang mengajukan permohonan tunjangan pengangguran periode mingguan. Meskipun mengalami kenaikan, dollar AS justru bertahan di zona hijau terhadap Euro maupun Poundsterling.
Trend penguatan greenback sepanjang minggu ini terhadap berbagai major currency tetap berlanjut meski klaim tunjangan pengangguran mencetak angka 265k pada minggu ini dimana sedikit naik dibandingkan data periode sebelumnya 259k.
Meskipun terlihat buruk, namun hal tersebut termasuk baik karena sudah memasuki pekan ke-55 dimana jumlah klaim pengangguran berada dibawah angka 300k. Itu artinya perekonomian AS bisa dikatakan masih berada di jalur positif atau sesuai dengan harapan Federal Reserve selama ini.
Pesanan Barang Tahan Lama AS Alami Penurunan
Selain data Unemployment Claims yang dirilis sedikit mengecewakan, jumlah pesanan barang tahan lama AS atau Durable Goods Orders bulanan juga masih bertengger di zona minus, dimana mengalami penurunan sebanyak 2.8 persen pada bulan Februari. Dengan begitu data Durable Goods Orders tersebut lebih buruk daripada periode bulan Januari dimana naik 4.7 persen, namun masih lebih baik daripada estimasi ekonom yang memprediksi mengalami kontraksi 3 persen.
Kondisi yang sama terjadi juga pada jumlah pesanan barang tahan lama di luar kebutuhan sektor pertahanan dan keamanan yang mencetak penurunan sebesar 1.0 persen, berbanding terbalik dengan kenaikan 1.7 persen pada bulan Januari silam. Ekonom sebenarnya telah memprediksi akan terjadi penurunan, namun tetap saja rilis core durable goods orders tersebut lebih mengecewakan dari prediksi ekonom yang mematok akan terjadi penurunan –0.2 persen.
Jelang berita ini diturunkan, Dollar AS masih menunjukan dominasi-nya terhadap Euro yang terlihat pada pair EUR/USD yang saat ini berada di leval 1.1160 atau telah melemah 1.02 persen sepanjang minggu ini, begitu juga dengan pair GBP/USD yang diperdagangkan pada level 1.4115 atau melemah 2.46 persen dibandingkan dengan harga pembukaan pekan.