EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,116.59   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 3 jam lalu, #Saham AS

Dudley The Fed Masih Berharap Kenaikan Suku Bunga Tahun Ini

Penulis

William Dudley, Presiden The Fed untuk wilayah New York, dalam pidatonya di Washington Kamis (16/10) malam kemarin mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 2015 masih dalam proses, namun, ia tetap memperingatkan bahwa perkembangan global harus diawasi dengan cermat.

William Dudley, Presiden The Fed untuk wilayah New York, dalam pidatonya di Washington Kamis (16/10) malam kemarin mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 2015 masih dalam proses, namun, ia tetap memperingatkan bahwa perkembangan global harus diawasi dengan cermat.

dudley_fed
Pertumbuhan AS tampil melambat dan para pembuat kebijakan harus mengawasi perkembangan di China secara lebih cermat untuk mendapatkan sinyal yang jelas bahwa apakah gejolak yang lebih parah di negara ekonomi terbesar kedua dunia itu, dapat berdampak pada memburuknya perekonomian AS juga, tutur Dudley.

Kenaikan Suku Bunga AS (Masih Akan Di) 2015

Meski demikian, Dudley tidak mengubah suaranya terkait kenaikan suku bunga AS. Pejabat The Fed tersebut masih mengharap kenaikan suku bunga tahun ini jika pasar tenaga kerja terus menunjukkan peningkatan dan perekonomian tetap tumbuh di atas tren. Kuatnya Dolar AS, lanjut Dudley, juga berpotensi membebani pertumbuhan sementara.

Dudley pun menyinggung masalah mengecewakannya data ketenagakerjaan AS pada bulan September dan lemahnya data penjualan pekan ini sebagai bukti bahwa pertumbuhan sedang melonggar. Sehingga, tak heran jika akhirnya muncul perbedaan di antara para pembuat kebijakan The Fed karena perbedaan cara pandang mereka dalam menyikapi data sebelum memberlakukan kebijakan moneter ketat, ditambah dengan ketidakpastian perekonomian global.

"Menurut saya ketidaksetujuan (yang muncul) terkait apakah perekonomian akan cukup kuat (untuk menopang kenaikan suku bunga) adalah suatu hal yang realistis, mengingat perekonomian hanya tumbuh sedikit sekali di atas tren, penurunan tingkat pengangguran pun sangat sangat lambat, (sehingga dapat disimpulkan bahwa) kabar ekonomi baru-baru ini menunjukkan perlambatan," tutur Dudley.

Dudley mengatakan, The Fed juga turut memonitor perkembangan di China dan negara-negara berkembang secara sungguh-sungguh untuk mengetahui seberapa lamban pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesulitan AS untuk mencapai target inflasi 2 persen.

250233
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.