EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 2 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 3 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 4 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 6 menit lalu, #Saham AS

EIA Laporkan Persediaan AS Memuncak, Harga Minyak Ngacir

Penulis

Harga minyak mentah berjangka kian terpuruk pada sesi Asia di hari Kamis ini (31/3) menyusul memuncaknya data inventori minyak mentah AS untuk ketujuh kali berturut-turut. Hal ini meningkatkan kekhawatiran pasar akan oversupply

Harga minyak mentah berjangka kian terpuruk pada sesi Asia di hari Kamis ini (31/3) menyusul memuncaknya data inventori minyak mentah AS untuk ketujuh kali berturut-turut. Hal ini meningkatkan kekhawatiran pasar akan oversupply sementara kesepakatan final terkait pembatasan produksi di kalangan negara-negara produsen minyak terkemuka belum menemukan titik terang.

Pusat Penyimpanan Minyak Cushing, Oklahoma, AS

 

Peningkatan Di Level Tinggi

Energy Information Administration (EIA) tadi malam merilis data yang menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebanyak 2.3 juta barel ke total 534.8 juta barel dalam periode sepekan yang berakhir tanggal 25 Maret. Kenaikan tersebut lebih rendah dari prediksi analis yang mengekspektasikan peningkatan 3.3 juta barel, namun tak dapat dielakkan bahwa total persediaan lagi-lagi mendaki meski sudah berada level tinggi sejak periode sebelumnya.

Di sisi lain, persediaan gasolin dan hasil distilasi berkurang 3.6 juta barel, lebih banyak dibanding perkiraan analis sebelumnya dan menyisakan sepercik harapan tentang masih meningkatnya permintaan di tengah banjir limpahan pasokan.

Merespon data EIA, harga minyak mentah berjangka Brent sempat naik ke $40.61, tetapi kemudian ambruk lagi je $39.29 saat berita ini diangkat. Sementara harga minyak mentah AS melorot ke $37.93 meski sempat naik tiga persen di sesi sebelumnya.

 

Ke Depan Bakal "Zig-Zag"

Tony Nunan, manajer risiko minyak di Mitsubishi Corp Jepang, mengatakan pada Reuters bahwa harga bakal bergerak "zig-zag" sepanjang sisa tahun ini.

"Persediaan (minyak) komersial akan terus meningkat hingga Mei atau Juni. Sentimen bearish (pada harga) akan berlanjut hingga kita sungguh-sungguh melihat ada penurunan persediaan secara terus menerus," kata Nunan. Lanjutnya juga, "Harga minyak akan menurun lagi... $35 akan menjadi level support."

Akan tetapi level harga serendah itu tidak baik dalam jangka panjang, sehingga seiring dengan akan digelarnya pertemuan Doha tanggal 17 April mendatang maka ekspektasi pasar akan menjaga harga minyak ranging dalam kisaran terbatas.

"Kapan saja harga mendekati $45-$50 per barel, dana-dana investasi yang telah lama ambil posisi kemungkinan akan take profit. Kecuali ada hal-hal yang benar-benar mengobarkan ekonomi global, maka orang-orang akan melakukan aksi jual pada level tersebut."

 

262349
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.