Emas beredar di atas level rendah dua minggu di tengah para investor yang masih mencerna seberapa baik kesehatan ekonomi AS sebelum The Fed mengumumkan hasil rapat FOMC-nya malam nanti. Pada Rabu (29/10) siang ini, emas stabil di dekat harga $1,230 per ons.
Emas bulion untuk pengiriman segera naik dan turun dalam kisaran 0.2 persen, sehingga tak jauh bergerak dari posisi $1,230.01 per ons pada pukul 12:16 siang waktu Singapura, dari posisi $1,228.52 kemarin. Menurut data Bloomberg, logam mulia tersebut anjlok ke posisi $1,222.62 kemarin, level rendah sejak tanggal 15 Oktober, sebelum sempat rebound naik saat laporan mengenai pesanan barang tahan lama AS tercatat anjlok.
Sementara itu, emas spot mengalami kenaikan 0.1 persen ke posisi $1,229.25 per ons pada pukul 02.13 GMT, setelah memperoleh kenaikan 0.2 persen kemarin. Sedangkan emas berjangka cenderung flat di kisaran $1,229.30 per ons.
Nantikan Hasil FOMC
Menurut analis dari Bank ANZ, Victor Thianpiriya yang diwawancarai oleh CNBC, The Fed kemungkinan tak akan membuat kabar yang mengejutkan malam nanti. Program QE diperkirakan akan tetap diakhiri sesuai jadwal. Thianpiriya juga mengamati lesunya permintaan emas fisik dari negara konsumen emas terbesar dunia, China, akhir-akhir ini. Hal itulah yang menyebabkan harga emas sulit tertopang. Pada tahun 2013 lalu, China mengimpor emas hingga 1,158.162 ton dari Hong Kong, ketika harga emas global turun 28 persen. Namun, permintaan emas dari Tiongkok kembali memudar saat harga emas terpantau stabil meninggalkan level rendahnya pada awal Oktober lalu.