Harga emas masih tertahan di atas level $1,200 pada hari Senin (20/04), setelah bank sentral China memotong tingkat RRR-nya pada hari Minggu kemarin, sebuah keputusan yang cukup mengejutkan di akhir pekan. Selain itu, negosiasi bailout Yunani dengan para kreditornya masih menjadi fokus.
Di divisi Comex New York, harga emas berjangka untuk pengiriman Juni bergerak $2.50 atau 0.21 persen untuk diperdagangkan pada $1,2015.60 per troy ons selama sesi Eropa pagi. Harga emas berjangka beredar dalam rentang sempit di antara $1,202.50 dan $1,208.70. Sedangkan emas spot belum jauh dari posisi $1,203.66 per troy ons, setelah mendapat perolehan 0.6 persen pada hari Jumat.
Dolar AS Mengendur
Dolar AS memulai awal pekan ini (20/04) dengan performa yang tak begitu kuat setelah terpuruk pada akhir pekan lalu pasca data inflasi AS. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, inflasi naik dalam dua bulan beruntun di bulan Maret, dipicu kenaikan harga bensin. Indeks harga konsumen tersebut tercatat naik 0,2% dari bulan Februari yang juga naik 0,2%. Sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan, juga naik 0,2%. Sementara University of Michigan melaporkan sentimen konsumen AS di bulan ini naik menjadi 95,9 dari bulan Maret sebesar 93,0 dan lebih tinggi dari estimasi ekonom sebesar 93,8.
Harga emas akan selalu menguat apabila Dolar AS melemah. Dan belakangan ini, harga emas sangat dipengaruhi oleh spekulasi mengenai kenakan suku bunga AS. Semakin kenaikan suku bunga akan diundur, maka semakin banyak pula pemburu emas. Di samping AS, ekonomi China juga memberi pengaruh. People Bank of China (PBOC) menurunkan jumlah Reserve Requirement Ratio (RRR) untuk seluruh bank di China sebanyak lebih dari 100 basis poin hingga 18.5 persen, yang berlaku mulai 20 April hari ini. China merupakan negara konsumen emas terbesar kedua dunia setelah India.
Para trader saat ini juga menaruh perhatian pada pasar ekuitas, dimana saham-saham Asia terpuruk pada awal pekan ini setelah lemahnya performa bursa Wall Street. Lemahnya pasar ekuitas akan menarik minat para investor untuk memiliki emas sebagai aset safe haven.