EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.57/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 2 jam lalu, #Saham AS

PBOC Potong Lagi RRR, Lebih Banyak Dari Ekspektasi

Penulis

Bank Sentral China (PBOC) memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki oleh bank-bank negara tersebut sebagai cadangan (RRR) pada hari Minggu (19/04) kemarin, dan merupakan pemotongan terbesar kembali yang dilakukan sejak dua bulan yang lalu. Hal ini menambah lebih banyak likuiditas untuk negara ekonomi terbesar kedua dunia ini.

Bank Sentral China (PBOC) memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki oleh bank-bank negara tersebut sebagai cadangan (RRR) pada hari Minggu (19/04) kemarin, dan merupakan pemotongan terbesar kembali yang dilakukan sejak dua bulan yang lalu. Hal ini menambah lebih banyak likuiditas untuk negara ekonomi terbesar kedua dunia ini demi membantu memacu pinjaman bank dan memberantas lemahnya pertumbuhan.

PBOC
People Bank of China (PBOC) menurunkan jumlah Reserve Requirement Ratio (RRR) untuk seluruh bank di China sebanyak lebih dari 100 basis poin hingga 18.5 persen, yang berlaku mulai 20 April hari ini, demikian yang dipaparkan oleh bank sentral di websitenya www.pbc.gov.cn.

"Walaupun pertumbuhan dalam kuartal pertama mencapai target, yakni di sekitar 7 persen pada tahun 2015, namun perlambatan di beberapa area, termasuk output industri dan penjualan retail, telah menyebabkan kekhawatiran," papar sebuah laporan dari kantor berita Xinhua setelah kebijakan tersebut diumumkan.

Tak Perlu Khawatir

Pemotongan kali ini, merupakan pengurangan yang terbesar sejak krisiS keuangan global yang terjadi pada tahun 2008, menunjukkan bahwa bank sentral masih berupaya keras mengentaskan perekonomian China dari penurunan tajam. "Ukuran (pemotongan RRR) kali ini lebih besar daripada yang diekspektasikan." ungkap Chen Kang, analis dari sebuah sekuritas yang diwawancarai oleh Reuters. Menurut Chen Kang, PBOC akan meluncurkan likuiditas sebesar setidaknya satu triliun Yuan.

Meski demikian, para analis menyatakan agar pasar tak terlalu mengkhawatirkan hal ini karena perkembangan pasar ekonomi seperti AS, mulai menunjukkan pemulihan meskipun masih ada sejumlah kekurangan. Menurut IMF, perekonomian dunia akan tumbuh sebanyak 3.4 persen dan diperkirakan akan berekspansi sebanyak 3.5 persen dan 3.8 persen di 2016 dan 2016.

229849
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.