Harga emas reli naik pada Kamis (26/03) ini setelah data terakhir dari CFTC menunjukkan bahwa short emas berada pada level tinggi empat bulan sebelum pertemuan The Fed pada pekan lalu. Bulion dalam posisi reli lima hari, yang terpanjang sejak awal tahun 2014, menyusuul komentar akomodatif dari Ketua The Fed, Janet Yellen, pada pekan lalu. Harga emas mencapai level tinggi dua setengah pekan pada Rabu kemarin.
Harga emas mendaki di atas $1,200 per ons seiring dengan kerusuhan geopolitik yang terjadi di Yaman, dimana Arab Saudi dan negara-negara sekitarnya mulai menyusun strategi pengeboman. Selain itu, permintaan atas investasi safe haven meningkat setelah santernya spekulasi bahwa The Fed tak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga.
Harga bulion untuk pengiriman segera mengalami kenaikan sebanyak 0.4 perse ke $1,200.46 per ons, level tertinggi sejak tanggal 6 Maret, dan diperdagangkan pada $1,198.96 pada pukul 11:35 pagi di Singapura, demikian menurut data harga Bloomberg. Logam mulia menanjak hingga tujuh hari berturut-turut mebentuk long terpanjang sejak bulan Agustus 2012. Emas juga diperdagangkan naik di Shanghai.
Di sisi lain, emas futures di divisi Comex NYMEX utnuk pengiriman April stabil di posisi $1,197.10 per troy ons. Pesanan barang tahan lama (durable goods) AS untuk bulan Februari menunjukkan angka minus 1.4 persen versus ekspektasi kenaikan 0.2 persen. Begitupun pesanan barang tahan lama inti, yang juga mencetak angka negatif 0.4 persen versus ekspektasi 0.2 persen.
Data tersebut menggenapkan kemerosotan pesanan barang tahan lama AS menjadi enam bulan berturut-turut, yang juga menjadi bukti baru bahwa perekonomian melambat drastis pada tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah cuaca buruk. Akibatnya Dlar pun makin melemah dan emas menguat.