Emas mulai pulih dari kerugian yang dialami di awal sesi perdagangan Senin (29/09) pagi ini setelah bentrokan antara para demonstran pro-demokrasi di Hong Kong dengan aparat kepolisian setempat makin rusuh. Bulion pun langsung unjuk gigi mengingat fungsinya sebagai aset safe haven saat terjadi konflik politik. Akan tetapi, kenaikan emas tak bisa terlalu tinggi karena di sisi lain, Dolar AS pun, sedang dalam kondisinya yang ter-prima. 
Polisi anti Huru-Hara di Hong Kong terpaksa menembakkan gas air mata kepada para demonstran pro-demokrasi yang menentang Hong Kong menjadi negara bagian Tiongkok setelah sebelumnya, negara ini tunduk kepada hukum Inggris karena menjadi negara persemakmuran Inggris. Kerusuhan politik tersebut makin panas, karena para demonstran tersebut tak mau menerima RUU baru tentang pemilu Hong Kong tahun 2017 mendatang.
Emas Fisik Naik Terbatas
Emas yang menjadi aset investasi favorit di kala gejolak politik, terdongkrak sementara saham Hong Kong berguguran hingga 2 persen ke level rendah 2 setengah bulan. Namun, sebagian dealer bulion khawatir penjualan retail emas di Hong Kong, yang sekaligus menjadi negara tujuan turis utama di dataran China ini, akan mendapatkan imbas buruk akibat aksi unjuk rasa ini khususnya selama satu pekan libur nasional yang dimulai Rabu besok.
"Ya, jelas akan ada dampak dalam penjualan emas retail," ungkap Dick Poon, General Manager di Heraus Metals di Hong Kong. "Biasanya di akhir pekan banyak turis China yang datang ke Hong Kong untuk liburan dan membeli perhiasan emas. Namun pekan ini tampaknya tak mungkin sehubungan dengan gejolak politik yang sedang bergolak." Saat ini, China adalah negara konsumen emas terbesar.
Sementara itu, emas spot masih stabil di kisaran $1,218.40 per ons pada pukul 03:08 GMT setelah jatuh sebanyak 0.3 persen di sesi sebelumnya. Logam mulia ini bergerak tak jauh dari level rendah sembilan bulan di $1,206.85 yang sempat tercapai pada minggu lalu.
