Euro stabil pada posisi 1.0739 terhadap Dolar AS, setelah tergelincir 0.7 persen, malam tadi. Dolar AS memetik perolehan terhadap mata uang-mata uang mayor pada hari Selasa (21/04) ini, menarik support dari kemerosotan Euro malam tadi, di tengah kekhawatiran bahwa Yunani bisa gagal bayar utang dan kemungkinan akan keluar dari Zona Euro dan tak lagi menggunakan mata uang single currency tersebut.
Mata uang tunggal tersebut terpukul setelah entitas sektor publik di Yunani diminta untuk mentransfer dana yang menganggur ke bank sentral demi membantu meringankan kondisi akibat kurangnya uang tunai. Athena sedang bernegosiasi dengan partner-partner Zona Euro dan IMF mengenai reformasi yang harus segera menemukan kesepakatan untuk mengucurkan dana bailout sebelum Yunani benar-benar kehabisan uang dan kehilangan kemampuan untuk melunasi utang. Perkembangan terakhir mengenai utang Yunani masih menjadi headline, sesaat setelah Euro mencetak perolehan empat hari berturut-turut terhadap Greenback, di tengah mundurnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Juni.
Kemerosotan Euro Secara Teknikal Dan Fundamental
"Timing merosotnya Euro terjadi bersamaan secara fundamental dan teknikal. Secara teknikal, Euro telah teriris di atas moving average 21-day, dan membuatnya rentan mengalami profit-taking. Secara fundamental, meluasnya penyebaran antara obligasi Jerman dan imbal hasil obligasi AS mengurangi daya tarinya (mata uang euro)," ungkap Junici Ishikawa, analis pasar dari IG Securities di Tokyo.
Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap sekeranjang mata uang-mata uang mayor, berada pada 98.26 atau naik 0.11 persen. Dolar AS kembali pulih setelah sempat melemah beberapa hari lalu akibat melemahnya data-data ekonomi AS. Dan Euro akan memperhatikan data sentimen ekonomi Jerman oleh ZEW yang akan dirilis pada siang hari ini.