Euro melesat pesat terhadap Dolar AS pada Kamis (19/02) menyusul kebijakan Federal Reserve yang menghilangkan istilah bersabar dalam kenaikan suku bunga acuan, demikian risalah rapat FOMC yang diumumkan pada dini hari tadi. EUR/USD berada pada 1.065 saat para investor menunggu rilis kebijakan, dan sesaat setelah pengumuman FOMC dirilis, EUR/USD pun melonjak dan ditutup 2 persen di level tinggi harian pada 1.093.
Ketua The Fed, Janet Yellen, menyatakan bahwa pihaknya belum memutuskan kapan tepatnya suku bunga akan dinaikkan, dan ada kemungkinan pembicaraan mengenai waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga akan kembali dibicarakan setelah pertemuan FOMC bulan April mendatang.
Merespon uraian dari FOMC tersebut, indeks Dolar AS yang mengukur penguatan Greenback terhadap enam mata uang mayor lainnya, jeblok ke posisi 96.75 pada saat pasar ditutup, padahal indeks tersebut mencapai 99.68 beberapa menit sebelum Yellen menggelar konferensi.
Euro sendiri telah terjun bebas sejak tanggal 6 Maret lalu ketika Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa NFP AS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan. Selain itu, dimulainya program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada tanggal 9 Maret lalu, turut menekan Euro. Namun dalam dua hari teakhir, Euro mulai menunjukkan penguatan terhadap Dolar AS seiring dengan menguatnya data-data ekonom Jerman sebagai negara ekonomi utama dari 19 negara anggota Euro, serta mulai kendurnya bullish Dolar AS.