Euro mengabaikan lemahnya sentimen bisnis Ifo Jerman dan tetap berusaha mengumpulkan penguatan menuju level puncak harian, mengambil celah dari lemahnya Dolar AS. EUR/USD bergerak naik menyusul loss yang terjadi dalam tiga sesi berturut-turut. Di sesi perdagangan malam tadi, mata uang 19 negara itu sudah berusaha untuk mengumpulkan penguatan mendobrak level $1.12.
EUR/USD menyentuh level tinggi harian di angka 1.1259, naik 0.35 persen, sesaat setelah data Jerman dirilis. Dalam waktu yang sama, indeks Dolar tampak 0.25 persen menurun ke angka 94.875.
Sentimen bisnis Ifo Jerman merangkak turun pada bulan April setelah sempat terpantau meningkat pada bulan Maret dan kembali ke tren negatif. Indeks Iklim Bisnis Ifo mencapai angka 106.6 poin selama empat bulan selama tahun ini, di bawah level 106.7 pada bulan Maret versus ekspektasi 107.1.
Nowotny Dukung Draghi
Di sisi lain, sesi perdagangan Eropa yang sangat tenang pada sore ini, menunggu para pejabat ECB yang dijadwalkan akan berpidato dalam konferensi di Frankfurt hari ini. Sedangkan kemarin, salah seorang pejabat ECB, Ewald Nowotny, memberikan komentarnya tentang suku bunga ECB.
Nowotny mengatakan bahwa suku bunga negatif dibutuhkan untuk menghindarkan Zona Euro dari deflasi. Dalam wawancaranya dengan salah satu hari Austria itu, nampak jelas bahwa Nowotny berusaha membantu memperkuat argumen-argumen Draghi dalam menghadapi kritik-kritik tajam dari Jerman.
"Anda harus mendiskusikan suku bunga negatif dalam konteks yang lebih luas," kata Ketua Bank Sentral Austria itu. Kebijakan moneter adalah bagian dari upaya Bank Sentral Eropa untuk menstabilisasi situasi ekonomi Eropa setelah diterpa sejumlah krisis. "Sekarang (yang terpenting adalah) bagaimana mencegah Eropa agar tak terjerumus ke deflasi." tutur Nowotny.
Secara pribadi, ia setuju saja jika suku bunga harus kembali dinaikkan dengan segera. Lebih cepat, lebih baik, tetapi, harus pada saat kondisinya tepat. "Hal ini (kenaikan suku bunga ECB) akan terjadi segera begitu perekonomian berjalan dengan baik, aktivitas bisnis meningkat, dan inflasi mulai naik pula." tutup Nowotny.