Aussie alami lonjakan terhadap dollar AS, pasca perusahaan pertambangan terbesar di dunia menaikkan proyeksi produksi bijih besi, komoditas ekspor terbesar Australia. BHP Billiton Ltd. memperkirakan total produksi bijih besi mereka akan meningkat ke 212 juta ton pada tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 207 juta ton.
Sementara tidak seperti negara-negara mata uang utama yang merilis data CPI pada setiap bulan, CPI Australia dirilis tiap kwartal. Meski sejak kwartal terakhir tahun lalu CPI Australia rendah, tetapi bank sentral (RBA) tetap mempertahankan suku bunganya pada 2.50%.
Kwartal kedua tahun ini CPI Australia naik 0.4% dibandingkan kwartal pertama yang juga naik 0.4%. Pasar memperkirakan kwartal ketiga tahun ini, data yang CPI yanga akan dirilis kembali naik 0.8%. Hasil rilis yang lebih besar dari perkiraan akan cenderung memperkuat Aussie
Imre Speizer, strategis pasar pada Westpac Banking Corp. di Auckland mengatakan, "Pelaku pasar skeptis bahwa RBA akan kembali melonggarkan kebijakan. Sebagai hasilnya, mereka dengan cepat mendorong naik yield di Australia, dan meningkatkan daya tarik Aussie dan Kiwi."