EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 18 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 18 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 18 jam lalu, #Saham AS

GDP China Stabil Di 6.7% Sesuai Ekspektasi

Penulis

Tingkat GDP Tiongkok naik 6.7 persen di kuartal pertama dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu, pas dengan ekspektasi para ekonom dan sejalan dengan target pertumbuhan yang dipatok pemerintah yakni di angka 6.5 persen ke 7 persen dalam satu tahun penuh.

Ekonomi Tiongkok tercatat stabil pada kuartal lalu dan mengumpulkan kemajuan pada bulan Maret bersama dengan tumbuhnya kredit baru sehingga membantu mendongkrak sektor properti, meskpiun kondisi ini memicu pertanyaan baru tentang kelanjutan eksansi laju utang China.

gdp_china

Tingkat GDP Tiongkok naik 6.7 persen di kuartal pertama 2016 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu, pas dengan ekspektasi para ekonom dan sejalan dengan target pertumbuhan yang dipatok pemerintah yakni di angka 6.5 persen ke 7 persen dalam satu tahun penuh. Di kuartal akhir 205, GDP China mencapai yang terendah sejak 1990. Kredit baru, output industri, investasi aset tetap, dan penjualan retail semuanya naik pada bulan Maret serta melebihi ekspektasi para analis.

Sinyal stabilisasi di negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini dan pertaruhan akan surutnya kemungkinan laju pengetatan kebijakan moneter AS telah membantu mendongkrak reli harga minyak, logam-logam, dan ekuitas global dalam beberapa minggu terakhir. Dalam melanjutkan pemulihannya, China kemungkinan akan bergantung pada seberapa banyak semangat yang tersisa dari kebijakan longgar sebelumnya dan apakah efeknya juga menyebar hingga sektor properti dan proyek-proyek pimpinan pemerintah lainnya.


Tak Jelas Akan Berkelanjutan Atau Tidak

Menurut Tao Dong, analis ekonomi Asia di Suisse Group AG di Hong Kong, perekonomian telah stabil berkat aliran likuiditas dan meningkatnya sentimen di pasar properti. Tidak jelas apakah momentum semacam ini nantinya akan berkelanjutan atau tidak. Sejauh ini, pemerintah masih menjadi "penyanyi solo" sehingga sudah saatnya untuk kembali menggaet investasi swasta.

Output industri China berekspansi sebanyak 6.8 persen pada bulan Maret dari setahun sebelumnya dan penjualan ritelnya mengalami peningkatan 10.5 persen. Tingkat pengangguran berdasarkan survei naik tipis pada bulan Maret ke kisaran 5.2 persen.

262975
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.