EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 hari, #Saham AS

Goldman Sachs: 5 Alasan Mengapa Pounds Sterling Bisa Jeblok Lagi 7%

Penulis

Pounds sterling sedikit tergelincir di sesi perdagangan Jumat (14/Oktober) sore ini. Berikut analisis Goldman Sachs tentang peluang Sterling untuk kembali jatuh sampai 7 persen dalam dua bulan ke depan.

Seputarforex.com - Pounds sterling sedikit tergelincir di sesi perdagangan Jumat (14/Oktober) sore ini. GBP/USD gagal mempertahankan level di atas 1.22 dan menurun 0.5 persen terhadap Dolar AS ke harga 1.2197, bersiap untuk menggenapkan penurunan hingga 1.9 persen dalam pekan yang volatil ini menuju level rendah 31 tahun.

Pounds

Sentimen terhadap Poundsterling terempas menyusul rilisnya hasil survei tentang kondisi kredit Bank Sentral Inggris (BoE) yang mengungkap bahwa Brexit telah menyebabkan pukulan yang cukup menajatuhkan sektor hipotek perumahan di Inggris. Terlebih lagi, data konstruksi Inggris yang lebih buruk daripada ekspektasi berkolaborasi dengan momentum bearish yang terlihat dalam pair GBP/USD.

5 Alasan Mengapa Pounds Sterling Bisa Jeblok Lagi 7%

Menurut analisis dari Goldman Sachs, ada 5 alasan mengapa Sterling berpeluang untuk kembali jatuh sampai 7 persen dalam dua bulan ke depan, di tengah prospek "Hard Brexit":

Pertama, sementara media-media internasional sibuk menampilkan kerumitan dan keruwetan dalam proses negosiasi Brexit dalam beberapa minggu terakhir ini, dalam pandangan Goldman Sachs, berita-berita negatif tersebut belum sepenuhnya terfleksikan dalam forex.

Kedua, Goldman Sachs memperkirakan data-data akan memburuk tahun depan sehingga akan terjadi penurunan yang lebih mencengangkan daripada seperti yang telah tejadi sejauh ini, sehingga memberatkan Pounds Sterling.

Ketiga, Goldman Sachs memperkirakan kebijakan moneter dan fiskal akan terus dikondisikan untuk menyokong aktivitas ekonomi daripada terlalu fokus pada inflasi. Oleh sebab itu, kabar mengenai kebijakan-kebijakan itu akan bersifat netral yang "sangat buruk" dan menjadi "kenegatifan yang terbaik" bagi mata uang.

Keempat, keyakinan akan kenaikan tingkat suku bunga The Fed di bulan Desember serta penguatan Dolar AS juga berkontribusi pada penurunan Cable.

Kelima, sebesar apapun defisit neraca berjalannya, Inggris tidak akan menghadapi krisis ala negara berkembang. Namun terhentinya modal masuk secara tiba-tibalah yang berpeluang mendevaluasi mata uang Inggris. Kondisi itu dapat dicegah selama undang-undang yang diterapkan oleh Inggris nantinta ramah pada perusahaan.

274511
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.