Emas tampak masih berusaha mempertahankan harga dalam waktu hampir satu minggu hingga hari Jumat (10/04) ini, dan diekspektasikan akan mengakhiri reli tiga minggunya dengan diperbaruinya ekspektasi kenaikan suku bunga AS, dimana dalam notulensi FOMC kemarin, para pembuat kebijakan nampak tak mengkhawatirkan lemahnya data-data ekonomi AS baru-baru ini.
Bulion terpaksa menyerahkan perolehan yang didapatkannya semenjak laporan data tenaga kerja AS yang melemah pekan lalu, ketika ternyata para pejabat Federal Reserve tak serta merta menutup kemungkinan kenaikan suku bunga bulan Juni. Dolar AS pun terkerek naik terhadapa mata uang-mata uang lainnya.
Harga emas spot stabil di $1,194.51 per on pada pukul 09.25 GMT+7 hari ini, setelah menyentuh level rendah $1,192.30 pada hari Kamis kemarin. Bulion mengalami penurunan 1.3 persen selama pekan ini usai tergelincir dari level puncak tujuh minggu di $1,224.10. Harga emas di Comex New York untuk pengiriman Juni hampir flat di $1,194.40 per ons.
Emas Bisa Terpuruk Hingga $1,100
Para investor cenderung akan melepaskan emas mereka ketika ekspektasi pasar menunjuk pada kenaikan suku bunga AS. Menurut analisa dari INTL FCStone yang dirangkum oleh CNBC, kenaikan suku bunga The Fed, baik Juni maupun September, adalah dua waktu yang paling besar kemungkinannya akan diambil oleh The Fed dalam menaikkan suku bunga tahun ini. Dan emas, lanjut analis tersebut, dapat terguling hingga level rendah $1,100 tahun ini, sebelum pulih lagi pada tahun 2016 nanti dengan meningkatnya permintaan dari Asia.