Harga emas kembali terpuruk di bawah $1,900-an. Pada Selasa (23/12) hari ini, emas berada di level rendah tiga minggu akibat penilaian para investor terhadap prospek rendahnya inflasi sehubungan dengan harga minyak yang terus merosot. Akan tetapi, permintaan emas fisik disinyalir akan mengalami kenaikan.
Harga bulion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada $1,177.31 per ons pada pukul 11:56 siang waktu Singapura dari $1,176.44 kemarin, menurut data harga Bloomberg. Logam mulia tersebut tenggelam ke posisi $1,170.76, level terendah sejak tanggal 1 Desember pada, sementara minyak berjangka untuk pengiriman Februari telah tumbang sebanyak 3.3 persen.
Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Februari anjlok sebanyak 0.2 persen ke posisi $1,177.10 per ons di Comex New York.
Harga minyak (crude oil) di New York dan London telah merosot ke level rendah lima tahun dan lebih dari 40 persen di bawah puncak yang tercapai pada bulan Juni tahun 2014, sehingga makin membuka peluang bahwa inflasi akan tetap rendah dan membatasi minat terhadap kepemilikan emas. Menurut analis dari HSBC AS yang diwawancarai oleh Bloomberg, James Steel, melemahnya pasar minyak saat ini merupakan beban yang paling signifikan bagi bulion.