EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,125.66   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 4 jam lalu, #Saham AS

Housing Starts AS Bulan April Menurun, Dollar Kian Terkapar

Penulis

Memburuknya angka konstruksi rumah baru tersebut juga diikuti oleh menurunnya Permit, menunjukan terjadi perlambatan pertumbuhan pasar real estate Negeri Paman Sam kuartal kedua.

Sebuah data perumahan terbaru yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS mengenai Jumlah Konstruksi Rumah / Housing Start selama bulan April. Memburuknya angka konstruksi rumah baru tersebut juga diikuti oleh menurunnya Permit, menunjukan terjadi perlambatan pertumbuhan pasar real estate Negeri Paman Sam kuartal kedua.

Housing Starts AS Bulan April Menurun,

Housing Starts hanya bertambah 1.17 juta unit rumah, terburuk dalam kurun waktu 5 bulan terakhir sekaligus mematahkan ekspektasi ekonom yang sebelumnya memprediksi jumlah kontruksi rumah akan bertambah sebanyak 1.26 juta unit. Sementara itu rilis Housing Starts malam ini lebih buruk bila dibandingkan periode Maret yang kala itu menambah 1.2 juta unit.

Melemahnya sektor konstruksi kemungkinan tidak banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di awal kuartal kedua, setelah tumbuh 0.7 persen pada kuartal sebelumnya. Permintaan perumahan tetap didukung oleh membaiknya sektor pasa tenaga kerja dan trend upah yang kian meningkat. Beberapa indicator yanga mengukur permintaan rumah/ Housing Demand menunjukan kondisi positif, dimana kemungkinan penurunan angka Housing Starts lebih disebabkan oleh karena kekurangan tenaga terampil dan lahan siap bangun.

Sementara itu data Building Permits AS di periode yang sama, tercatat hanya menambah 1.23 juta ijin baru, dibawah ekspektasi 1.27 juta ijin dan data Maret berada di angka 1.27 juta ijin pembangunan rumah di AS.

Pasca rilis data perumahan yang berada dibawah harapan membuat pergerakan Greenback terpantau kembali mengalami tekanan. Dollar AS melemah tajam versus Euro hingga berada dekat level tertinggi sejak November 2016. Sedangkan GBP/USD bergerak naik turun namun tetap berada di level tinggi sepanjang sesi perdagangan hari Selasa (16/5).

278944
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.