EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 155.930   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.660   |   Gold 2,355.33/oz   |   Silver 28.31/oz   |   Wall Street 39,512.84   |   Nasdaq 16,340.87   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,448.39   |   Ethereum 2,928.70   |   Litecoin 81.38   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 3 hari, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 3 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 3 hari, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 3 hari, #Saham AS

Inflasi Tiongkok Masih Flat Di Tengah Upaya Stimulasi Ekonomi

Penulis

Inflasi konsumen Tiongkok terbilang cukup flat untuk bulan Maret, yakni mencapai 1.4 persen saja, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi 1.3 persen. Sebaliknya, inflasi produsen justru menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan dengan proyeksinya.

Inflasi konsumen Tiongkok terbilang cukup flat untuk bulan Maret, yakni mencapai 1.4 persen saja, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi 1.3 persen. Sebaliknya, inflasi produsen justru menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan dengan proyeksinya.

pabrik_china
Indeks Harga Produsen (PPI) China untuk bulan Maret melorot hingga 4.6 persen, yang dilaporkan oleh Biro Statistik Nasional China ini memperpanjang long-running siklus deflasi yang dialami oleh pabrik-pabrik China sejak Maret 2012, atau sudah sekitar tiga tahun yang lalu. Ekspektasinya, angka PPI China akan mengalami penurunan hingga 4.8 persen dari satu tahun sebelumnya, persis dengan bulan lalu.

Pabrik-Pabrik China Masih Tertekan

Data-data indeks harga tersebut dirilis pada Jumat (10/04) hari ini, dan menunjukkan bahwa profit margin perusahaan-perusahaan China masih di bawah tertekan, di tengah upaya Beijing untuk menstimulasi pertumbuhan. Para ekonom dan pembuat kebijakan mengkhawatirkan risiko deflasi yang makin meninggi akan melanda negara ekonomi kedua di dunia ini.

Penyebabnya adalah terseretnya pasar properti ke jurang penurunan serta overkapasitas yang dialami oleh banyak pabrik-pabrik di China akibat ketidak pastian outlook global dan lemahnya harga komoditas. Para analis pun menyebut adanya kendala ekonomi yang serius, termasuk lemahnya permintaan dan merosotnya harga minyak, sehingga mengganggu keseimbangan penggunaan dan harga layanan-layanan publik.

228765
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.