EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.32/oz   |   Silver 26.76/oz   |   Wall Street 38,760.34   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 11 jam lalu, #Saham AS

ISM Manufaktur AS Terkoreksi, Unemployment Claims Melambung

Penulis

ISM Manufacturing PMI anjlok ke angka indeks 50.2 di bulan September lalu. Angka ini berada di bawah harapan para ekonom yang hanya 50.8. Sedangkan jumlah pengangguran di AS bertambah sebanyak 277 ribu orang, masih aman dibawah pagu psikologis 300 ribuan.

Perhitungan para analis dan ekonom akan jumlah para pemohon tunjangan pengangguran di Amerika Serikat pada bulan September ini terbukti benar. Bahkan lonjakan data pemohon sudah menabrak batas 277 ribu. Di lain pihak, para manager pembelian di sektor manufaktur ternyata secara bersamaan juga sedang menurunkan aktifitas pembelanjaannya, memelorotkan indeks ISM Manufaktur ke 50.2.

Us manufactur September 2015


Pasar Dalam Negeri Harus Jadi Andalan

Sektor manufaktur AS lewat survei kali ini semakin terlihat terseok-seok mencari peluang untuk bertumbuh. Jangankan bertumbuh, malah bisa dikatakan kalau sektor ini hanya mampu bertahan saja ditengah seretnya pesanan ekspor. Mau dikata apalagi? Karena orientasinya sebagian besar pada ekspor, penguatan mata uang dolar AS dan melempemnya perputaran pasar global jelas mempengaruhi pesanan pabrikan manufaktur. Bahkan menurut sumber yang lain, pelemahan sektor manufaktur yang tadinya hanya dialami oleh beberapa wilayah regional sekarang sudah merata ke seluruh wilayah di AS. Cukup ironis jika dibandingkan sektor-sektor lain seperti properti dan konstruksi yang terus menunjukkan tren yang menggembirakan.

Salah seorang analis dari FTN Financial, Jay Morelock tampaknya juga turut memperhatikan sektor ini karena performanya yang cukup memprihatinkan. “Jika kondisi terus berjalan seperti ini (pesanan semakin menurun dan mata uang kita terus menguat), saya khawatir kinerja ekspor kita akan terganggu. Agaknya kita harus benar-benar mengoptimalkan pasar dalam negeri sebagai pertahanan terakhir,” demikian disampaikannya kepada Bloomberg.com.

Akankah kemerosotan sektor manufaktur akan berdampak pada sektor lain? Apakah hasil pendataan para pemohon jaminan hidup yang secara kebetulan juga muncul malam ini adalah bagian dari anjloknya sektor tersebut? Jika ditelusur kebelakang selama beberapa bulan, rentang angka pengangguran tetap masih berada dibawah pagu psikologis yaitu 300 ribuan. Kemungkinan bahwa naik turunnya jumlah pengangguran sekarang tidak serta merta akibat langsung kurang gregetnya sektor manufaktur. Walaupun sudah banyak diketahui juga jika sektor manufaktur telah menjadi sector andalan yang sangat mempengaruhi penyerapan sebagian pasokan tenaga kerja di AS.


USD/JPY Menunggu Momentum

Setelah tadi pagi dikecewakan oleh hasil survei sektor manufaktur, Yen agaknya sudah cukup punya kepercayaan diri untuk membalas di sesi pasar AS dibuka tadi. Sempat terkerek ke level 120.23 di sesi Asia, kini pada saat berita ini diunggah Yen sudah mengokohkan diri pada level 119.51. Kenaikan sebanyak 0.24 persen ini agaknya masih belum dapat menunjukkan sinyal yang jelas akan arah pergerakan Yen terhadap Greenback. Paling tidak sudah terpantau selama sebulan belakangan ini, USD/JPY masih belum bisa lepas dari rentang nilai 119 sampai dengan 120.

248519
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.