Dolar AS tampak masih melanjutkan kemundurannya pada sesi perdagangan Selasa (09/12) pagi ini, terutama terhadap Yen. Diketahui pada sesi perdagangan New York malam tadi, USD/JPY adalah pair mata uang yang mengalami pergerakan terbesar. Pair tersebut berbalik ke level rendah intraday di 120.21 dari harga pembukaannya di 121.65.
Para analis mengatakan, lemahnya laporan GDP Jepang yang jauh di bawah ekspektasi kemarin ada hubungannya dengan fenomena pergerakan USD/JPY hari ini, meskipun ada sedikit aksi ambil untung dari pergerakan yang terjadi pasca laporan NFP pekan lalu. Selain itu, Greenback juga tak terbantu karena imbal hasil obligasi 10 tahunan pemerintah AS tergelincir turun sebanyak 5 basis poin ke posisi 2.26 persen dan ekuitas AS ditutup di zona merah.
EUR/USD Abaikan Dovishnya Nowotny
Terhadap Euro, Dolar AS pun melemah dengan EUR/USD yang melompat sekitar 89 pip ke level tinggi intraday di 1.2344 sebelum ditutup pada 1.2311, meskipun ada komentar yang cukup dovish dari pejabat ECB, Ewald Nowotny, yang disampaikan pada sesi London. Nowotny mengatkan bahwa perekonomian Zona Euro masih dirundung pelemahan yang cukup masif dan besar kemungkinan bahwa inflasi Zona Euro akan kembali melambat dalam beberapa bulan mendatang.
Respon Mata Uang Komoditas
Mata uang komoditas juga sedikit mendapatkan keuntungan dari lemahnya Dolar AS ini. NZD/USD menikmati kenaikan 18 pip ke posisi 0.7661, namun AUD/USD tetap betah menghuni area 0.8280 setelah laporan neraca perdagangan Tingkok. Sementara USD/CAD justru melonjak akibat laporan perijinan bangunan Kanada yang kian membebani Loonie serta harga minyak yang belum menunjukkan tanda-tanda penguatan. USD/CAD naik 46 pip ke posisi 1.1482.
