Yen diperdagangkan naik dari level rendah tujuh tahunnya terhadap Dolar AS dalam spekulasi bahwa Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akan mengumumkan penundaan rencana kenaikan pajak penjualan pada hari ini. Mata uang Jepang telah jatuh sebanyak 7.1 persen pada bulan lalu, sekaligus menjadi pelemahan terbesar di antara mata uang-mata uang negara maju lainnya.
"Jika kenaikan pajak ditunda dan pemilu dipercepat malam ini sesuai dengan kabar yang beredar, maka Yen akan melemah dalam jangka pendek," ungkap Nagayuki Yamagishi, analis senior di broker mata uang Money Square Japan Inc. di Tokyo. Selain itu, menurut Yamagishi, akan timbul kesan bahwa Abenomic mengalami kemunduran.
Yen mendapat perolehan 0.1 persen ke posisi 116.52 per Dolar AS pada pukul 11:48 waktu Tokyo. Kemarin USD/JPY sempat menduduki level 117.05, terlemah sejak bulan Oktober 2007. Terhadap Euro, Yen diperdagangkan pada 145.34, setelah terapresiasi 0.3 persen ke 145.22 di New York.
Prediksi-Prediksi Harga Yen
Barclays Plc dan Capital Economics, memperkirakan bahwa Yen akan terus melemah. Barclays London bahkan menaikkan ramalannya terhadap USD/JPY yang bisa mencapai 118 dalam waktu satu bulan, dari 110 sebelumnya. Menurut mereka dalam catatannya pada Bloomberg, ada risiko yang ditimbulkan oleh kemungkinan pelonggaran stimulus BOJ lagi Oktober tahun depan.
Ramalan Capital Economics lebih ekstrim. Instansi layanan finansial tersebut memperkirakan bahwa Yen akan tergerus hingga 140 per Dolar AS pada tahun depan. Jepang yang kembali terjerumus dalam jurang resesi makin menambah tekanan disinflasi pada Jepang. Abenomic pun makin mendekat pada kegagalan. Oleh karena itulah, Abe hampir dipastikan akan menunda kenaikan pajak.
