EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.657   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.88/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Klaim Pengangguran AS Naik Melebihi 3 Juta, Dolar AS Turun

Penulis

Klaim Pengangguran AS menembus rekor tertinggi sejak tahun 1967 gara-gara virus Corona. Dolar AS pun melemah merespon data tersebut.

Seputarforex.com - Jumlah warga negara Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran (Unemployment Claims) melonjak. Tercatat, lebih dari tiga juta orang tidak bisa mendapatkan penghasilan karena harus mengisolasi diri di tempat tinggal masing-masing demi menghindari sebaran virus Corona.

Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa sebanyak 3,283,000 orang mengajukan Klaim Pengangguran selama pekan lalu. Rekor fantastis itu adalah yang tertinggi sejak tahun 1967. Padahal, Klaim Pengangguran diperkirakan hanya akan meningkat sekitar 1 juta orang.

united-states-jobless-claims

Sektor akomodasi dan layanan makanan terpukul paling keras akibat pandemi Corona. Disusul kemudian oleh sektor layanan sosial dan kesehatan, seni, hiburan dan wisata, transportasi, serta industri manufaktur. Pennsylvania menjadi wilayah dengan penyumbang klaim pengangguran terbanyak, yakni mencapai lebih dari 378,908 orang.

"Ini adalah data pemecah rekor. Angka tersebut mengirimkan gejolak di pasar. Jika jumlahnya terus (bertambah) dalam tiga atau empat pekan ke depan, maka diperlukan dukungan fiskal yang lebih. Bahkan, kebijakan moneter dari Federal Reserve mulai memasuki area fiskal dalam beberapa sektor, karena memang fokusnya sudah berbeda dari kebijakan moneter mereka biasanya," demikian komentar Quincy Krosby dari Prudential Financial mengenai rilis data Klaim Pengangguran kali ini.

 

Dolar AS Makin Lemah

Dolar AS yang sudah tertekan di sesi sebelumnya, menjadi kian melemah akibat data Klaim Pengangguran yang lebih buruk daripada perkiraan. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang mayor turun 0.92 persen ke 100.0. Sementara itu, USD/JPY terperosok 1.22 persen ke 109.77.

uj

Namun demikian, penurunan Dolar AS diprediksi akan terbatas. Menurut analis, pasar akan mencerna data Klaim Pengangguran tersebut sembari melihat situasi. Apabila memburuk, maka boleh jadi Dolar AS malah akan terdukung lagi dalam beberapa waktu ke depan.

"Mungkin akan sulit bagi pasar untuk mencerna angka Klaim Pengangguran mingguan," kata Tohru Sasaki, analis dari JP Morgan Tokyo. "Angka yang buruk telah diekspektasikan dan diperkirakan berlanjut, atau bahkan memburuk. Pada akhirnya, hal ini malah akan mendukung Dolar AS karena para investor akan memilih memulangkan uang mereka."

292447
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.