EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.57/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 2 jam lalu, #Saham AS

Kondisi Binis Australia Stabil Meski Sedikit Terganggu Ketidakpastian Pemilu

Penulis

Survei bulanan National Australia Bank (NAB) menunjukkan, kondisi bisnis Australia stabil di angka +10 pada bulan Mei. Sementara indeks kepercayaan bisnisnya, tergelincir dua poin ke posisi +3. AUD/USD sedikit tergelincir ke posisi 0.7384

Perusahaan-perusahaan Australia pada Selasa (14/Juni) pagi ini melaporkan peningkatan yang cukup mencolok dalam penjualan dan profitabilitas. Kondisi ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung di sektor-sektor non pertambangan, memberikan dukungan pada bank sentral Australia untuk tidak memotong suku bunganya kembali.

dolar_australia
Survei bulanan National Australia Bank (NAB) terhadap 500 perusahaan menunjukkan, kondisi bisnis Australia stabil di angka +10 pada bulan Mei, di atas rata-rata indeks dalam beberapa waktu terakhir ini.

Sementara itu, indeks kepercayaan bisnisnya tergelincir dua poin ke posisi +3, kondisi ini kemungkinan merupakan refleksi dari ketidakpastian yang terjadi menjelang Pemilihan Umum Australia pada tanggal 2 Juli mendatang.


RBA Punya Alasan Pertahankan Suku Bunga

"Sektor jasa masih memimpin... sedangkan sektor manufaktur telah tertarik mundur dan sektor pertambangan (dan sektor-sektor yang terkait) masih tampak lemah," kata Alan Oster, Kepala Ekonom NAB.

"Secara umum, hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Australia secara umum masih baik, dengan RBA yang lebih berfokus pada peningkatan outlook inflasi, dimana indikator-indikator inflasi dalam survei tersebut sedikit naik bulan ini."

Pertumbuhan biaya pembelian naik 0.7 persen dalam basis kuartalan, dari 0.3 persen, sedangkan pertumbuhan harga produk final sedikit melaju cepat 0.3 persen, dari sebelumnya 0.1 persen.

Bank Sentral Australia (RBA) tetap mempertahankan tingkat suku bunganya di level rendah 1.75 persen bulan Juni ini, mengambil jeda setelah memotong suku bunganya pada bulan Mei lalu setelah laporan CPI Australia yang sangat rendah.

Oster menambahkan, apabila hasil CPI pada kuartal dua nanti tak terlalu rendah ditambah dengan adanya kenaikan Dolar Australia, maka aktivitas non pertambangan akan menguat lagi bersama dengan stabilitas finansial dari rendanya tingkat suku bunga. Kondisi inilah yang berpotensi menjadi alasan bagi RBA untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunganya.


AUD/USD Sedikit Selip

Laporan tersebut justru sedikit melemahkan Dolar Australia, dimana AUD/USD diperdagangkan pada posisi 0.7384 setelah laporan NAB dirilis. AUD/USD sudah mencetak penurunan sekitar 0.4 persen dari posisi 0.7414 yang tercapai di akhir pekan lalu.

266543
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.