EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,327.05/oz   |   Silver 27.64/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,135.89   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 23 jam lalu, #Saham AS

Mata Uang Antipodean Meninggi Di Tengah Referendum Inggris

Penulis

Dolar Australia pada hari Kamis (23/Juni) ini tampak kembali ke level yang pernah tercapai sebelum Bank Sentral Australia (RBA) memotong suku bunganya pada bulan Mei karena terdorong oleh Dolar AS yang mengendur serta naiknya harga komoditas dan minat risiko para investor di tengah referendum Inggris.

Dolar Australia pada hari Kamis (23/Juni) ini tampak kembali ke level yang pernah tercapai sebelum Bank Sentral Australia (RBA) memotong suku bunganya pada bulan Mei karena terdorong oleh Dolar AS yang mengendur serta naiknya harga komoditas dan minat risiko para investor di tengah referendum penentuan keanggotaan Inggris di Uni Eropa hari ini.

dolar_australia
Memasuki sesi perdagangan Eropa, Dolar Australia dibeli pada harga 0.7533 per Dolar AS, level tertingginya yang pernah tercapai sesaat sebelum RBA memotong suku bunganya menjadi 1.75 persen pada tanggal 6 Mei. AUD/USD mencapai puncak 0.7535 hari ini.

Pemotongan suku bunga Australia yang pertama kalinya tahun ini dan yang ketiga kalinya dalam siklus pelonggaran saat ini, terjadi setelah rendahnya inflasi Australia di kuartal pertama, sebagai refleksi dari rendahnya harga bahan bakar, dan melambatnya pertumbuhan upah. Menguatnya Dolar Australia juga membuat inflasi sulit tercapai karena harga impor akan menjadi murah.

Menurut Matthew Hassan, ekonom senior di Westpac, harga komoditas dalam jangka pendek memang masih diperkirakan lemah, tetapi ada ekspektasi kuat jika tahun 2016 ini akan menjadi tahun berakhirnya tren menurun bagi harga komoditas.

Terlepas dari faktor tersebut, referendum Brexit yang dilaksanakan pada hari ini, dengan kecenderungan suara terbesar agar Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa juga menjadi faktor yang kembali membangkitkan minat risiko yang menguatkan Dolar Australia. "Brexit adalah event yang paling diawasi malam nanti, dengan exit poll yang berpotensi menggerakkan pasar global sebelum hasil yang resmi diumumkan," tulis analis bank ANZ yang dirangkum oleh The Age.

 

NZD/USD Juga Menanjak

Selain Dolar Australia, Dolar New Zealand juga menguat, NZD/USD maju 0.46 persen untuk diperdagangkan pada level tinggi 12 bulan di angka 0.7196 di tengah pelaksanaan referendum Inggris sore ini.

267267
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.