EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,293.86/oz   |   Silver 27.17/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,144.83   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 2 jam lalu, #Saham AS

Notulen FOMC Singgung Perubahan Balance Sheet Tahun Ini

Penulis

Notulen untuk rapat yang telah dilaksanakan pada tanggal 14-15 Maret lalu tersebut menjabarkan bahwa ada 9:1 suara untuk mendukung kenaikan suku bunga AS.

Seputarforex.com - Sebagian besar para pembuat kebijakan di The Fed berpendapat bahwa Bank Sentral AS tersebut seharusnya segera mengambil langkah untuk memangkas balance sheet (neraca keuangan) yang jumlahnya 4.5 triliun dolar tahun ini.

 

the-fed

 

Neraca Keuangan bank sentral sekilas mirip dengan neraca keuangan bank biasa. Ada sisi Aset dan ada sisi Kewajibannya. Perbedaannya, bank sentral bisa mencetak uang sendiri. Sehingga, jika neraca membesar, artinya bank memperbanyak jumlah uang beredar (kebijakan moneter longgar).

Namun, jika neraca dikurangi--seperti rencana pengurangan balance sheet The Fed tersebut--artinya bank mengambil langkah untuk mengurangi jumlah uang beredar (kebijakan moneter ketat). Pernyataan yang tertulis dalam notulen rapat FOMC yang diterbitkan pada Kamis (06/Apr) dini hari tadi menyebutkan bahwa selama data ekonomi AS mendukung, pemangkasan itu bisa dilaksanakan.

Meeting minutes atau notulen untuk rapat yang telah dilaksanakan pada tanggal 14-15 Maret lalu tersebut menjabarkan, ada 9:1 suara untuk mendukung kenaikan suku bunga AS. Selain itu, komite penentu kebijakan moneter tersebut pun mendiskusikan soal apakah reinvestasi perlu dihapuskan setahap demi setahap ataukah langsung dihentikan saja sama sekali.

 

Perubahan Kebijakan Di Akhir Tahun

"Dengan informasi bahwa performa ekonomi AS masih berjalan sesuai ekspektasi, sejumlah besar partisipan rapat mengantisipasi bahwa kenaikan fund-rate secara bertahap akan dilanjutkan. Mereka juga menilai bahwa perubahan kebijakan reinvestasi kemungkinan akan sesuai jika dilaksanakan akhir tahun ini," urai The Fed dalam notulen rapatnya.

Sebelumnya, para pembuat kebijakan The Fed mengindikasikan bahwa segala rencana mereka untuk menyusutkan portofolio, akan tetap membiarkan obligasi bergerak secara natural, dengan cara tidak melakukan reinvestasi ketika sudah jatuh tempo. Tentunya, dalam asumsi kenaikan suku bunga berjalan lancar.

"FOMC bulan Desember mendatang kemungkinan akan menjadi tanggal yang paling tepat untuk memperkenalkan perubahan tersebut," kata Paul Ashworth, Kepala Ekonom AS di Capital Economics, Toronto, setelah notulen tersebut dipublikasikan.

Secara umum, pada bulan Maret lalu, The Fed menaikkan suku bunga ke rentang 0.75-1 persen. Kenaikan itu merupakan yang kedua dalam kurun waktu tiga bulan. Masih ada sinyal kenaikan suku bunga The Fed dua kali lagi tahun ini.

278389
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.