EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 21 jam lalu, #Saham AS

NZD Relatif Tak Terpengaruh Hasil Positif Dairy Trade

Penulis

Harga produk olahan susu pada lelang Global Dairy Trade kembali naik 10.9 persen ke USD 2,226 per ton dan ekspor utama New Zealand, yaitu susu bubuk, bertambah 12.1%. NZD/USD bergerak sideways antara 0.6312 hingga 0.6357 sebelum ditutup pada 0.6341 setelah berita dirilis.

Harga produk olahan susu pada lelang Global Dairy Trade kembali naik 10.9 persen ke USD 2,226 per ton dan ekspor utama New Zealand, yaitu susu bubuk, bertambah 12.1% menjadi USD 2,078 per ton. Harga telah meningkat dalam dua lelang berturut-turut.

Dolar New Zealand hanya terpengaruh sedikit setelah rilis Indeks Global Dairy Trade, NZD/USD bergerak sideways antara 0.6312 hingga 0.6357 sebelum ditutup pada 0.6341 saat berita ini ditulis.

Fonterra New Zealand

Para analis berpendapat kenaikan ini disebabkan oleh keputusan Fonterra bulan lalu untuk mengurangi jumlah susu bubuk yang dilelang sekitar sepertiga selama tahun yang akan datang. Volume yang terjual sebesar 35,865 ton, turun lebih dari seribu ton dari lelang sebelumnya dan 21,000 ton di bawah volume penjualan tahun lalu. Perusahaan produsen susu terbesar di New Zealand itu mengungkapkan mereka menempatkan selisih tersebut pada produk konsumen yang memiliki nilai lebih tinggi seperti keju dan susu UHT, atau mencampurkan susu bubuk dengan vitamin atau mineral untuk konsumen yang lain.

Nathan Penny, ekonom ASB menyatakan perubahan pada sentimen pasar dan jumlah produk yang lebih sedikit telah mempengaruhi kenaikan harga. Tapi hasil positif Rabu (02/09) ini hanya bermanfaat sedikit bagi peternak, selain menandakan bahwa pergerakan harga sedang menuju ke arah yang benar. "Saat ini, pendapatan yang mereka (peternak) peroleh melalui harga susu USD 3.85 dari Fonterra tidak banyak. Cashflow mereka sangat ketat dan akan berlanjut selama sebagian besar musim ini," komentar Penny.

Dia juga berkata ada harapan untuk mengangkat harga mendekati USD 4.50 nantinya tapi itu berarti para peternak masih akan merugi. "Dari sini untuk memperoleh kenaikan lebih lanjut, kita perlu melihat perlambatan konkrit produksi (susu dan olahan susu) di New Zealand dan kemudian (juga) perlambatan konkrit produksi global," tambahnya.

Senada dengan Penny, analis AgriHQ Susan Kilsby mengatakan pada stuff.co.nz bahwa harga kemungkinan masih terus akan meningkat, namun harus terjadi pengurangan produksi global lebih lanjut agar harga komoditas susu dan olahannya meningkat secara berkelanjutan.

244927
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.