EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 hari, #Saham AS

Penjualan Retail Australia Naik Tipis, AUD/USD Tahan Perolehan

Penulis

Penjualan retail Australia untuk Bulan Desember 2014 lalu dilaporkan masih lemah akibat rendahnya kepercayaan konsumen, sehingga dorongan yang ditimbulkan oleh lemahnya harga bahan bakar masih tak mampu menggenjot penjualan retail negara tersebut.

Penjualan retail Australia untuk Bulan Desember 2014 lalu dilaporkan masih lemah akibat rendahnya kepercayaan konsumen, sehingga dorongan yang ditimbulkan oleh lemahnya harga bahan bakar masih tak mampu menggenjot penjualan retail negara tersebut.

retail_Australia
Biro Statistik Australia pada Kamis (05/02) melaporkan bahwa penjualan retail Australia mengalami kenaikan 0.2 persen pada bulan Desember, yang lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan yang diramalkan oleh para analis sebanyak 0.4 persen. Akan tetapi, angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan data pada bulan November yang mengalami penurunan sebanyak 0.4 persen, terutama dalam kategori barang-barang rumah tangga.

Hubungannya Dengan Kebijakan RBA

Ekonom dari CommSec, Savant Sebastian, mengatakan bahwa lemahnya data penjualan retail ini menunjukkan secara signifikan alasan Bank Sentral Australia memutuskan untuk menstimulasi ekonomi. "Hal ini jelas menunjukkan bahwa para konsumen tidak terlalu tertarik untuk berbelanja, meskipun kondisi ekonomi mengalami peningkatan." tutur Sebastian. "Suku bunga saat ini sangat rendah dan bukan tak mungkin akan dipotong lagi. Dari sini, ada kemungkinan tekanan pada anggaran rumah tangga akan diringankan, dan optimisme pada outlook juga bisa ditingkatkan."

Pada hari Selasa lalu, Bank Sentral Australia (RBA), melalui pernyataan yang disampaikan oleh Gubernur RBA, memutuskan untuk memotong suku bunganya hingga ke level rendah 2.25 persen, dibandingkan dengan suku bunga acuan sebelumnya di posisi 2.5 persen,

Menangggapi laporan ini, Dolar Australia sukses menahan perolehannya terhadap Dolar AS dengan AUD/USD yang diperdagangkan di 0.7769, atau naik 0.22 persen.

221722
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.