Penjualan rumah baru di Australia melonjak pada bulan Desember, mengakhiri kemerosotan tiga bulan sebelumnya sekaligus menutup tahun 2015 dengan penguatan, demikian hasil survei dari The Housing Industry Association (HIA) Rabu (10/02) pagi ini.
Survei HIA terhadap penjualan rumah baru mengalami kenaikan musiman dengan penyesuaian 6.0 persen pada bulan Desember, dari bulan November dimana terjadi penurunan 2.7 persen. Penjualan rumah per uni mengalami kenaikan 2.2 persen sedangkan penjualan rumah multi unit meningkat 21.1 persen.
Kenaikan jumlah penjualan rumah yang meningkat pada bulan Desember itu menunjukkan bahwa pasar properti Austrlia naik di akhir tahun dan menunjukkan adanya permintaan yang kuat akan kebutuhan rumah baru di akhir tahun. Hal ini berarti, inflasi harga rumah di Australia bisa segera terakselerasi.
"Indikator kunci pembangunan rumah baru konsisten dengan volume konstruksi nasional Australia yang sangat sehat, khsusunya di tengah tahun pertama 2016," kata Kepala Ekonom HIA, Harley Dale.
Hingga saat ini, inflasi harga rumah di Sydney dan Melbourne cukup bagus dengan nilai yang terus berlipat ganda dalam beberapa tahun karena terdorong oleh permintaan sepkulatif dan rendahnya tingkat suku bunga, meski dalam beberapa bulan sebelumnya, harga rumah di Negeri Kangguru sempat mengalami penurunan.
Dolar Australia Jelang Testimoni Yellen
Setelah laporan tersebut diturunkan, AUD/USD masih berusaha bertahan menghadapi Dolar AS dengan diperdagangkan di angka 0.7064 meski menurun dari penutupan di hari Selasa pada angka 0.7037. Malam nanti, pergerakan Dolar AS akan dipengaruhi oleh testimoni Ketua The Fed, Janet Yellen, di hadapan kongres.
