EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,127.46   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 6 jam lalu, #Saham AS

PM Abe Resmi Tunda Kenaikan Pajak, Yen Melonjak

Penulis

Mata uang Jepang menggasak sejumlah perolehan terhadap Dolar AS dan mata uang-mata uang mayor lainnya setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, secara resmi memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan selama dua setengah tahun.

Mata uang Jepang menggasak sejumlah perolehan terhadap Dolar AS dan mata uang-mata uang mayor lainnya setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, secara resmi memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan selama dua setengah tahun. Di samping itu, salah seorang mantan pejabat penting BoJ juga memberikan komentar mengenai kebijakan moneter Jepang.

shinzo_abe
USD/JPY diperdagangkan jeblok 0.89 persen ke posisi 109.75 pada hari Rabu (01/06) siang ini memasuki sesi perdagangan Eropa, dan pada akhirnya menjauh dari level 110 yang tercapai pagi tadi. Dibalik Yen yang menguat, ada Dolar AS yang melemah. Oleh karena itu, pasar tinggal menunggu hasil laporan NFP AS untuk mengonfirmasi performa Dolar AS selanjutnya.


Shirai: Target Inflasi Harusnya 1% Saja

Sementara itu, mantan anggota BoJ, Sayuri Shirai, menyampaikan komentar yang berisi bahwa bank sentral Jepang tidak punya banyak pilihan lain kecuali mempertahankan suku bunga negatif saat ini sembari akan mempertimbangkan pengetatan moneter.

Pejabat wanita tersebut juga mengatakan, BoJ seharusnya mulai menargetkan inflais ke angka 1 persen saja daripada 2 persen seperti selama ini. Alasannya, target inflasi 2 persen terlalu jauh untuk dicapai. Shirai tak sepenuhnya kontra terhadap suku bunga negatif, namun dirinya mempertimbangkan faktor waktu kebijakan yang sedang tidak menguntungkan.

Shirai mundur dari jabatannya di BoJ pada tanggal 31 Maret lalu setelah lima tahun mengabdi. Selama masa jabatannya, Shirai dikenal sebagai tokoh yang kontra pada kebijakan suku bunga negatif BoJ yang diperkenalkan sejak bulan Januari lalu.

"Sebelum mengambil tindakan lebih jauh, penting bagi BoJ untuk berupaya mengkomunikasikannya terlebih dahulu pada masa masyarakat Jepang. Tanpa itu, dampak kebijakan apapun akan memudar." kata Shirai.


Abe Tunda Kenaikan Pajak Demi Abenomics

Terlepas dari pendapat Shirai, akhirnya PM Shinzo Abe mewujudkan apa yang menjadi ekspektasi pasar selama ini: penundaan kenaikan pajak penjualan. Setelah berkali-kali menyangkal bahwa kenaikan pajak hanya akan ditunda jika perekonomian Jepang tergoncang, PM Abe pun menyatakan,"Jepang akan memproses reformasi struktural dan menggerakkan kebijakan fiskal untuk mencapai pertumbuhan yang kuat,"

Abe menambahkan bahwa keputusan ini diambil demi memenuhi tanggung jawabnya untuk mempercepat program Abenomics yang dicanangkannya.

265713
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.