EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,293.86/oz   |   Silver 27.17/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,149.84   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 1 jam lalu, #Saham AS

PMI Sektor Jasa Inggris Terpuruk, Sterling Kembali Turun

Penulis

Aktivitas dalam sektor jasa di Inggris menuju ke level paling rendah sejak bulan Maret 2009. Akibatnya, pada sesi perdagangan hari Rabu sore ini (03/08) pair GBP/USD mengalami penurunan sebesar 0.10 persen menjadi diperdagangkan di kisaran level harga 1.3340 per dolar AS.

Aktivitas dalam sektor jasa di Inggris menuju ke level paling rendah sejak bulan Maret 2009. Akibatnya, pada sesi perdagangan hari Rabu sore ini (03/08) pair GBP/USD mengalami penurunan harga yakni sebesar 0.10 persen menjadi diperdagangkan di kisaran level harga 1.3341 per dolar AS.

Sterling

 

Rilis Data PMI Jasa Inggris

Laporan IHS/Markit memaparkan bahwa data PMI di sektor jasa Inggris untuk bulan Juli melandai ke 47.4, mengkonfirmasi estimasi perkiraan pada tanggal 22 Juli lalu dan menurun dari data pada bulan Juni sebelumnya yakni di level 52.3.

Memburuknya data PMI di sektor jasa Inggris ini sebagai dampak negatif pada keputusan keluarnya negara Inggris dari Uni Eropa. Keputusan Brexit tersebut juga menyebabkan ketepurukan dalam outlook ekonomi Inggris.

Sementara itu pada sesi perdagangan Eropa hari Selasa sore kemarin, adapun rilis data PMI di sektor konstruksi. Data tersebut tidak terlalu buruk yakni di level 45.9 poin, melebihi ekspektasi adanya penurunan ke 43.8 dari sebelumnya pada bulan Juni sebesar 46.0. Selain itu, pada hari Senin lalu, data PMI manufaktur Inggris terpantau juga turun menjadi 48.2, dibawah prediksi analis sebelumnya serta data PMI manufaktur pada bulan Juni lalu di 49.1.

Chris Williamson, Chief economist di Marikit dalam laporan hari ini menuturkan, data-data PMI pada level-level tersebut secara kolektif mengindikasikan bahwa secara kuartalan GDP Inggris akan menurun.


Menantikan Kepastian Suku Bunga BoE

Sebagian besar pelaku pasar kini juga sedang menantikan pengumuman tingkat suku bunga di Inggris yang akan dipublikasikan pada hari Kamis besok. Para analis memprediksi, bank sentral Inggris tersebut akan memangkas tingkat suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 0.25 persen. Adanya pengumuman tingkat suku bunga Inggris oleh BoE bisa jadi akan menaikkan volatilitas harga pair GBP/USD.

Sementara itu, dari sisi dolar AS, sejumlah data ekonomi AS dijadwalkan akan dirilis nanti malam. Salah satu data ekonomi tersebut adalah ADP Nonfarm Employment Change AS untuk bulan Juli. Diprediksi data ketenagakerjaan tersebut akan menurun tipis menjadi 170,000 dari 172,000. Tak hanya itu, para investor juga menunggu data PMI di sektor non manufaktur ISM AS bulan Juli. Diperkirakan data PMI jasa untuk bulan Juli akan tetap di 50.9 dan data ISM non manufaktur akan melemah tipis dari 56.5 menjadi 56.1.

269611
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.